Jakarta, CNN Indonesia -- Para juru masak di California kewalahan dengan lonjakan permintaan foie gras setelah sajian khas Perancis itu dilarang oleh seorang hakim federal.
Kelezatan hidangan hati angsa ini begitu dihargai oleh para koki. Namun, pada Juli 2012, California melarang kehadiran foie gras setelah kampanye para aktivis pembela hak binatang. Mereka berpendapat, proses produksi hati angsa adalah sebuah kekejaman. Bebek dan angsa dipaksa menelan makanan untuk menggemukkan hati mereka.
Namun bulan ini, hakim pengadilan distrik Amerika Serikat di Los Angeles memutuskan, undang-undang negara telah melawan hukum federal pada produk unggas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidangan kreatif diciptakan untuk memenuhi para penggila foei gras yang baru bermunculan. Di antaranya, sandwich berisi satu ons foie gras dan karamel es krim di antara biskuit jahe, seperti dilaporkan oleh laman Telegraph. Kreasi lainnya memakai roti Perancis.
Meledaknya kembali foei gras di pasar, membuat hidangan hati angsa ini populer. Beberapa koki berjuang mencukupi foie gras di dapur mereka, memuaskan pelanggan yang begitu bersemangat.
Marcus Henley, manajer restoran Hudson Valley Foie Gras di New York, berkata bahwa pesanan hati gemuk dari 5000 bebek melonjak California. “Jumlahnya dari nol sampai 25 persen dari bisnis mingguan normal kita,” ujar Henley.
Meski demikian, kampanye yang melarang hati angsa tiga lalu belum surut semangat. Demonstrasi terus digelar di luar beberapa restoran. Saat barang mewah itu kembali ke berbagai menu di California, seorang produsen di Perancis hadir di pengadilan Perancis. Dia dituduh melakukan kekejaman binatang yang serius terhadap bebek dan angsa, seperti yang diteriakkan para kelompok hak hewan.
Dia adalah Ernest Soulard. Soulard, pemasok restoran Gordon Ramsay dan dapur superchef Perancis Alain Ducasse. Soulard adalah produsen pertama foei gras yang akan dibawa ke pengadilan di Perancis. Pengacara percaya, vonis bersalah dapat membuka jalan bagi tuntutan lebih lanjut.
(Baca juga:
Hati Angsa yang Dibesarkan Secara Paksa Kehilangan Peminat)
(win/utw)