Jakarta, CNN Indonesia -- Seni, kreativitas dan busana memang satu kesatuan utuh. Ketiganya tak bisa dipisahkan. Namun, busana pria yang ditampilkan di panggung Paris Men's Fashion Week hari kedua oleh desainer Rick Owens memang cukup mengejutkan.
Rick menghadirkan kreasi busana dengan detail cut out di bagian area intim pria. Tak heran, detail ini membuat organ intim model-model prianya pun terlihat. Cukup mengejutkan? Tidak juga.
"Karya Rick Owens ini bukan pertama kali di
runway," kata desainer sekaligus Presiden Direktur Indonesia Fashion Week, Ali Charisma saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desainer yang kini tengah berada di Paris ini menambahkan bahwa mungkin gaya busana ini tergolong tabu di Indonesia, namun tidak demikian di Eropa. "Kita harus ingat di beberapa negara Eropa ada banyak tempat umum yang disediakan untuk orang bisa telanjang bebas. Jadi bisa," ujar Ali. "Jadi tidak terlalu ekstrem bagi Eropa."
Fesyen, antara seni dan kepantasan Seorang desainer sebenarnya bisa berkreasi sesuai dengan imajinasinya. Namun adakah batasan tegasnya, mana yang termasuk seni busana dan mana yang menjurus ke busana vulgar?
"Batasannya tidak ada (dalam dunia fesyen), karena memang fesyen itu adalah pilihan," kata Ali. "Di Indonesia pun sebenarnya belum ada aturan dan batasannya."
Dengan kata lain, fesyen di antara seni dan kepantasan sebenarnya tidak memiliki batasan khusus. Desainer sah-sah saja mengolah aneka jenis busana dengan berbagai jenis detail sesuai dengan imajinasi mereka.
Hanya saja, yang harus diingat, seni menciptakan busana dalam hubungannya dengan kepantasan, melekat erat dengan budaya bangsa. Selain budaya, hal ini juga berhubungan dengan norma sosial yang berlaku di masyarakat. "Saya pikir tidak cocok untuk budaya timur," kata Ali.
Selain itu yang harus diingat, selera masyarakat tentang nilai busana yang dipamerkan juga berlaku. Dan pada akhirnya, selera masyarakatlah yang akan menentukan apakah koleksi desainer itu menjadi sebuah koleksi yang sukses atau tidak. Untuk tujuan komersil, desainer tidak akan menciptakan busana yang tidak memenuhi selera pasar.
"Menurut saya
fashion itu dipentaskan untuk di pamerkan ke calon pembeli jadi karena di Indonesia itu 90 persen lebih adalah Muslim, maka untuk menampilkan hal seperti Rick Owens tersebut tidak bisa," ujarnya. "Tujuanya tidak kena."
(chs/mer)