Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak ada syarat khusus atau cara tertentu untuk memilih wewangian sebagai penunjang penampilan sehari-hari. Pemilihan aroma wewangian yang dilakukan seseorang didasarkan pada preferensi dan pengalaman diri masing-masing.
Efek wewangian yang ditimbulkan oleh parfum, tanpa sadar akan membuat perilaku seseorang mengikuti kesan dari wewangian parfum itu. Misalnya saja perempuan, mereka lebih suka memilih aroma parfum yang menimbulkan kesan feminin.
"Setiap aroma reaksinya berbeda-beda. Misalnya, mawar menimbulkan kesan feminin dan sensual. Perasaan itu akan muncul dan keluar tanpa sadar saat memakai wewangian itu," kata psikolog klinis, Tara De Thouars, ketika ditemui di kawasan SCBD Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Tara menjelaskan, wangi-wangian yang maskulin akan menimbulkan kesan seksi dan menarik orang lain. "Kalau buah-buahan membuat semangat dan
energizing," ujarnya.
Pemakaian wewangian dengan aroma lavender akan membuat seseorang lebih santai, lebih nyaman, dan lebih tenang. Akibatnya emosinya pun lebih turun.
Tapi, sebenarnya, wewangian tidak secara langsung membuat orang menarik. Efek ketertarikan yang ditimbulkan wewangian berasal dari perasaan orang tersebut ketika memakai wewangian. "Ketika kita tahu kita wangi maka dengan sendiri kita akan atraktif," kata Tara menambahkan.
Seseorang yang sudah cocok dengan wewangian tertentu karena merasa sesuai dengan karakter dirinya cenderung akan memakainya berkali-kali sehingga wewangian tersebut menjadi
signature scent-nya agar mudah meninggalkan kesan tertentu terhadap orang lain.
(mer/mer)