Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga desainer busana muslim Indonesia, Dian Pelangi, Barli Asmara, dan Zaskia Sungkar, akan menampilkan kreasi busana terbarunya di New York. Karya mereka akan ditampilkan di ajang Couture Fashion Week 2015 di New York. Walaupun sama-sama diadakan di New York namun, ajang ini berbeda dengan New York Fashion Week.
Hanya saja, hal ini tetaplah membanggakan. Proses terlibatnya tiga desainer Indonesia dalam ajang Couture Fashion Week bisa dibilang mulus. Pasalnya mereka tak harus mengikuti proses yang berbelit karena pihak penyelenggaralah yang meminta mereka untuk ikut terlibat dalam salah satu gelaran fesyen tersebut.
Awalnya, cerita Dian, undangan untuk mengikuti Couture Fashion Week 2015 ini dimulai karena kiprah perdananya di DC Fashion Week Haute & Modesty Show, September tahun lalu. Setelah kepulangannya kembali ke Indonesia, beberapa event organizer yang mengurus New York Couture Fashion Week mengontaknya dan meminta lima desainer Indonesia untuk tampil di New York Couture Fashion Week 2015 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bilang ingin menampilkan busana muslim pada gelaran kali ini," cerita Dian Pelangi dalam konferensi pers bertajuk From Lombok to New York yang diadakan di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (29/1). Menurutnya, pasar busana muslim di Amerika memang baru mulai dilirik dan mulai berkembang.
Pemilihan desainer pun dilakukan sendiri oleh pihak penyelenggara. Rupanya mereka mempunyai rekomendasi desainer sendiri dan telah mengamati para desainer Indonesia yang sedang naik popularitasnya.
"Atas request mereka kita akan tampil di sana. Mereka sangat mengapresiasi busana muslim dari Indonesia. Kita tidak melalui proses kurasi yang panjang karena kedatangan kita memang ditunggu-tunggu," ujar Dian.
Sayangnya, dari lima desainer yang terpilih, hanya tiga yang bisa terlibat, yaitu Dian Pelangi, Barli Asmara, dan Zaskia Sungkar. Sementara dua lainnya tengah disibukkan oleh Indonesia Fashion Week yang digelar hampir bersamaan dengan Couture Fashion Week.
"Kebetulan berbarengan dengan IFW sehingga dua desainer lainnya menyatakan ketidaksiapannya. Mereka punya kesibukan yang berbeda," pungkas Dian.
Rencananya, para desainer Indonesia itu akan tampil dalam satu slot pagelaran bersama dengan Dubai dan Amerika Serikat. Dan Indonesia adalah satu-satunya negara yang memamerkan busana muslimnya.
"Kami optimis bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia tahun 2020," ucap Dian.
Angkat kain tradisionalKetiga desainer ini menampilkan desain busana muslim Indonesia di panggung New York. Mereka pun membawa identitas otentik Indonesia dalam rancangan busana mereka dengan memakai kain tradisional asal Nusa Tenggara Barat.
Pemilihan kain dari NTB tersebut terinspirasi dari budaya serta tradisi leluhur dari setiap kabupaten yang berada di NTB dengan tujuan untuk meningkatkan popularitas dan daya saing kain tradisional NTB dengan kain lainnya.
"Kain Lombok teksturnya tebal sesuai dengan cuaca New York saat ini. Kain Lombok juga tidak mudah kusut dan tidak mudah luntur. Kualitasnya bagus," kata Dian Pelangi.
Couture Fashion Week 2015 ini akan dilangsungkan pada 14 Februari 2015 di The Crowne Plaza Times Square Manhattan, New York. Ketiga desainer tersebut akan memamerkan 45 busana muslim yang dipadupadankan dengan kain tradisional NTB juga aksesoris. Mereka juga akan menampilkan tambahan detail mutiara asal NTB.
Walau menggunakan bahan yang sama, mereka mengolah busananya dengan gaya khasnya masing-masing. Dian Pelangi akan hadir dengan gaya busananya yang colorful, Barli Asmara dengan kesan dramatisnya, dan Zaskia Sungkar dengan gaya simple elegan.
Keberangkatan mereka ke New York bukan hanya untuk menunjukkan kreasi busana muslim Indonesia saja. Mereka juga membawa misi budaya ke pentas dunia. "Kepergian kami bertiga ada misi budaya. Kami ingin mempresentasikan kain tradisional dan ada misi syariahnya juga bagaimana memperlihatkan di mata dunia bahwa fesyen hijab itu tidak terlihat kuno lagi dan menjadi lebih fashionable," ujar Barli Asmara.
Senada dengan Barli, Dian juga mengakui adanya 'misi nasional'. "Kami juga ingin memgangkat pariwisata Lombok karena NTB juga mulai menggalakkan wisata syariah di daerahnya," tambah Dian Pelangi.
Mereka bertiga pun berharap dapat mempopulerkan busana muslim di Amerika secara perlahan karena pasar busana muslim di Amerika sedang berkembang.
(chs/mer)