Jepang Rayu Wisatawan Indonesia dengan Masjid & Makanan Halal

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 30 Jan 2015 18:33 WIB
Pemerintah Jepang menyatakan pada tahun 2014 lalu, jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang mencapai angka 150 ribu.
Taman Nasional Shinjuku Gyoen di Musim Gugur (REUTERS/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Jepang menyatakan pada tahun 2014 lalu, jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang mencapai angka 150 ribu. Menurut Kepala Divisi Pariwisata Jepang, Chieko Sugikasi, angka ini merupakan rekor tertinggi wisatawan Indonesia saat ini.

Untuk lebih menjaring banyaknya wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang, pihak pariwisata Jepang pun mulai membuat fasilitas-fasilitas untuk para muslim di sana dengan mempersiapkan tempat ibadah dan menyediakan makanan halal.

"Ada satu masjid di Tokyo yang cukup besar. Untuk saat ini tempat ibadahnya memang belum banyak tapi banyak tempat yang sudah berusaha mempersiapkan tempat ibadah," kata Chieko Sugisaki dalam seminar media Tokyo City Promotion 2015, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (30/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Jepang pun mengakui memang belum banyak masyarakat Jepang yang mengerti tentang kebutuhan umat muslim. Apalagi terkait rumah ibadah. Tapi pihak pemerintah Jepang pun terus berusaha membantu masyarakat mendapatkan pemahaman akan hal itu.

"Memang masih belum banyak masyaakat Jepang mengerti tentang hal ini. Mereka tidak tahu tempat ibadahnya harus seperti apa dan letaknya bagaimana. Tapi kami terus berusaha memberikan pemahaman ini pada masyarakat luas di Jepang," ujar Chieko Sugisaki.

Seperti halnya tempat ibadah, pengetahuan masyarakat Jepang mengenai makanan halal bagi muslim pun masih minim.

"Restoran di Jepang belum tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh," ucap Sugisaki. Meski demikian, pemerintah Jepang pun menghimbau semua pelaku usaha kuliner untuk mencantumkan kandungan makanan pada setiap menu mereka.

"Kami berusaha memberi tahu melalui kandungan makanan di menu yang harus dituliskan dengan jelas. Jadi nanti di menu dirinci kandungannya sehingga wisatawan bisa memilih supaya bisa menikmati makanan dengan nyaman," kata Sugisaki.

Beberapa restoran yang sudah menyadari pentingnya makanan halal untuk wisatawan muslim pun sudah mengambil lisensi halal untuk restorannya dan bagi yang belum, menurut Sugisaki, mereka juga mulai berpikir mengambil lisensi halal. "Saya mulai menyebarkan informasi ini secara proaktif kepada restoran-restoran," ucap Sugisaki.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER