Atul Kochhar, Chef India Pertama Penerima Michelin Star

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 13:57 WIB
Merevolusi konsep masakan India telah menjadi kunci keberhasilan Atul Kochhar. Kochhar adalah chef India pertama yang menerima Michelin Star.
Atul Kochhar (REUTERS/Eddie Keogh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang koki tak hanya bertugas untuk memasak saja. Menjadi seorang koki juga berarti harus mampu melakukan revolusi masakan dan meningkatkan nilai atau rasa masakan.

Merevolusi konsep masakan India telah menjadi kunci keberhasilan Atul Kochhar.

Ia pun mencatatkan keberhasilannya sebagai koki yang patut diperhitungkan. Ia berhasil mencatatkan namanya sebagai seorang koki dengan Bintang Michelin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bintang Michelin ini juga menjadi mencatatkan sejarah baru untuk India. Kochhar adalah chef India pertama yang menerima Michelin Star. Michelin star ini diterimanya setelah debutnya di restoran Tamarind, London di tahun 2001.

Enam tahun kemudian, Kochhar berhasil mendapat penghargaan lain untuk bisnis keduanya, Benares di tahun 2007. Restoran di Mayfair ini menjadi inspirasi untuk penulisan buku masaknya yang keempat. Dalam buku ini ia bertujuan untuk berbagi pendekatan unik tentang sebuah restoran fine dining.

Awal mula karier

Pria berusia 44 tahun ini dibesarkan dalam keluarga pencinta makanan. Namun hal ini tak otomatis membuatnya ingin jadi seorang koki. "Saya justru ingin jadi pemain kriket, tapi sayangnya tidak tercapai," kata Kochhar kepada Reuters.

Ia tumbuh di sebuah keluarga dengan anggota keluarga yang besar. Ia memiliki enam kakak dan adik. "Jadi kami selalu dikelilingi makanan."

Pelajaran pertamanya tentang makanan adalah lewat mangga. India memproduksi lebih dari 2 ribu varietas mangga. Semua mangga ini tumbuh dalam musim yang berbeda-beda. Ayah Kochhar sangat bersemangat ketika membahas tentang mangga. "Kami akan makan semua mangga dan inilah sebuah pembelajaran yang hebat," katanya.

Pria asli India pindah ke Inggris sebagai koki muda di awal tahun 1990-an. Kala itu, ia melihat makanan India seolah berada di zaman kegelapan. "Cuma ada kari."

Namun ia beranggapan berada di tempat dan waktu yang tepat untuk memutarbalikkan semuanya. Inggris, saat itu, akan menjadi melting pot dari segala jenis makanan. "Ada chef Marco Pierre White, Gordon Ramsey, Nico Ladenis dan lainnya. Mereka mengubah masakan di negara ini dan saya akan menjadi satu dari gerakan ini."

Dalam perjalanan karier kulinernya, Inggris tentunya memberi banyak pengaruh dalam kreasi masakannya. "Saya beradaptasi dan mengadopsi budaya, masakan, bahan dan segala sesuatunya. Saya berusaha membawa dua budaya jadi lebih dekat," ucapnya. "Kami melihat diri sendiri sebagai restoran India yang ada di Inggris. Dan saya sangat bangga akan hal itu."

Meski mengadaptasi Inggris, namun Kocchar masih memegang teguh resep asli India. Budaya dan tren masakan Inggris hanya menjadi inspirasinya memasak. "Biji chia (chia seed) yang sekarang jadi topik hangat. Ini adalah makanan super di India dan biasanya digunakan untuk minuman. Tetapi saya membuat dessert dari itu," ujar Kochhar. (chs/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER