Jakarta, CNN Indonesia -- Saat berat badannya naik drastis, dari tubuh langsing berukuran 10 menjadi 16, Kate Archibald kebingungan. Dia merasa tidak terlalu banyak makan. Lantas bagaimana mungkin badannya membengkak dengan sendirinya? Rupanya, perempuan berusia 20 tahun itu mengalami gangguan aneh yang membuatnya makan di luar sadar saat tidur.
Gangguan itu baru ia sadari setelah terbangun di suatu pagi hari dengan puluhan bungkus makanan berserakan di sekitar tempat tidur. Setelah berkonsultasi dengan dokter, mahasiswa University of Aberdeen, Inggris itu didiagnosis dengan kondisi medis yang disebut
nocturnal sleep-related eating disorder.“Saya benar-benar tidak tahu mengapa berat badan saya naik. Saat makanan teman sekamar saya hilang, saya bersikeras belum makan apa-apa. Setelah saya terbangun suatu pagi dikelilingi oleh bungkus cokelat, saya sadar pasti saya makan saat tidur,” ujar Archibald, seperti dilansir dari
Daily Mail, Rabu (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena gangguan aneh itu, Archibald akan makan tanpa sadar saat ia masih tertidur. Di tengah malam, ia makan ribuan kalori dari jajanan berlemak, seperti keripik, cokelat dan kacang-kacangan. Padahal, secara sadar Archibald justru membenci rasa makanan tersebut.
“Saya agak alergi terhadap kacang, itu membuat wajah saya bengkak,” katanya.
Dikutip dari laman
Web MD, nocturnal sleep-related eating disorder (NS-RED) ditandai dengan pola makan tidak normal pada malam hari. Meski tidak seumum
sleepwalking (gangguan tidur yang ditandai dengan berjalan saat tidur), NS-RED sering terjadi selama
sleepwalking.Orang dengan gangguan ini makan saat mereka tertidur. Mereka sering berjalan ke dapur dan menyiapkan makanan tanpa sadar. Jika NS-RED terjadi cukup sering, pengidapnya bisa mengalami kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko mengembangkan diabetes tipe 2.
Gangguan ini terkait erat dengan kondisi yang dikenal sebagai night eating syndrome (NES), yang didiagnosis ketika seseorang makan pada malam hari dengan penuh kesadaran dan mungkin tidak dapat tertidur lagi kecuali dia makan.
Meski tak sama, NS-RED dan NES serupa karena keduanya terkait dengan gangguan tidur dan gangguan makan. Kedua kondisi ini dapat mengganggu asupan gizi, menyebabkan rasa malu, depresi, bahkan kenaikan berat badan para pengidapnya.
Siapa yang bisa mengalaminya?Baik laki-laki maupun perempuan rentan terhadap gangguan ini, tetapi lebih sering terjadi pada perempuan. Orang-orang yang melakukan diet di siang hari, yang membuatnya lapar, memiliki kontrol yang lemah saat tidur. Dalam beberapa kasus, orang dengan gangguan makan yang berhubungan dengan tidur memiliki sejarah alkoholisme, penyalahgunaan obat, dan gangguan tidur lainnya.
(mer)