Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki Hotel ibis Style Mangga Dua Square, Jakarta Utara, terasa seperti mengunjungi museum atau galeri seni kontemporer. Pertama kali menginjakkan kaki di lobi hotel, dinding berhiaskan grafiti warna-warni akan menarik pandangan mata.
Hotel yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan Mangga Dua Square ini menggandeng seniman street arts atau grafiti lokal Indonesia untuk mendekorasi hotel. Karya seni yang umumnya terlihat di tepian jalan itu kini menghiasi dinding hotel internasional.
Selain itu, kemana pun kaki melangkah, lukisan-lukisan bertemakan urban pop art menghiasi setiap sudut dinding lorong-lorong hotel. Interior dan furnitur warna-warni juga menambah ceria suasana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ibis Style adalah merek hotel premium ekonomi Accor, jaringan hotel internasional terkemuka di Asia Pasifik dan Indonesia, yang menawarkan konsep hotel berdesain unik penuh warna yang menciptakan suasana bahagia.
Masing-masing hotel ibis Style di seluruh jaringan Accor memiliki desain kontemporer yang eksklusif alias berbeda satu sama lain (
personalized design).
"Dasar dari ibis Style adalah warna-warni. ibis Style lebih ke personalized designed jadi setiap hotel punya karakter sendiri-sendiri," kata Paulus Karim, Manajer Hotel ibis Style Mangga Dua saat peresmian hotel tersebut, Rabu (11/2).
Paulus memaparkan, inspirasi dekorasi hotel digagas oleh Fabrice Mini, General Manager Novotel dan ibis Style Mangga Dua Square Jakarta. Mini pernah menghelat pameran Jakarta Go Vertical.
Sejumlah lukisan vertikal alias vertical painting yang dipamerkan di gelaran tersebut kemudian diboyong ke Hotel ibis Style Mangga Dua ini. Tema karya tersebut, yaitu
urban pop art, kemudian diadaptasi menjadi dekorasi seluruh hotel.
"Itu
urban pop art yang sopan, cerdas, dan memiliki suasana menyenangkan. Jadi, tidak asal semprot namun ada artinya," kata Paulus.
Dia mencontohkan lukisan yang menggambarkan pemandangan kota, grafiti yang menceritakan dan menyindir kehidupan kota, hingga kendaraan-kendaraan yang berkeliaran di jalanan kota.
Seluruh karya grafiti dan lukisan yang menghiasi interior hotel bintang tiga itu dibuat oleh tangan seniman muda Indonesia, di antaranya berasal dari Yogyakarta dan Jakarta.
"Indonesia punya banyak seniman lokal. Kami tidak melihat kebutuhan untuk menggunakan seniman
street arts internasional. Penting bagi kami untuk menjadi bagian dari masyarakat," kata Xavier Cappelut, Direktur Operasional Hotel Ekonomi Accor Indonesia dan Malaysia.
Menurut Cappelut, kesuksesan Accor dalam membangun jaringan hotel di seluruh Indonesia dan Asia Pasifik salah satunya dikarenakan Accor selalu berusaha menjadi bagian dari masyarakat.
"Jadi, ini tidak melulu soal bisnis tetapi bagaimana menghormati tradisi dan masyarakatnya. Bagaimana mengembangkan orang-orang lokal," tuturnya.
"Desainnya sangat selaras dengan merek kami. Dia penuh warna, modern, dan dapat menarik mata. Dia berbeda. Dia memiliki kualitas, gaya, dan nilai dari hotel ekonomi kami," Cappelut memuji dekorasi Hotel ibis Style Mangga Dua dengan nada puas.
Tidak hanya dipajang di dinding hotel, beberapa lukisan juga akan dijual dengan cara lelang kepada pengunjung hotel. Pembuatan lukisan oleh seniman lokal dan pelelangan nantinya akan dilakukan secara berkala.
"Hasil lelang akan digunakan untuk corporate social responsibility (CSR), untuk menjaga lingkungan sekitar hotel, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya," kata Paulus.
Selain memiliki desain yang unik, keunggulan lain hotel ibis Style adalah penerapan konsep multi-branded combo, yaitu menggabungkan dua atau lebih hotel di lokasi yang sama menjadi satu. ibis Style bergabung dengan Novotel Jakarta Mangga Dua Square yang telah beroperasi sebelumnya.
(Baca juga:
Hotel Combo, Solusi Murah Memilih Tempat Menginap)
Hotel premium-ekonomi yang terletak di lantai 8 dan 9 Mangga Dua Square ini memiliki 211 kamar yang dilengkapi dengan ranjang berbantal guling, minibar, layar televisi datar 32 inci, brankas, fasilitas pembuat teh dan kopi.
Fasilitas lain yang dapat dinikmati adalah akses internet gratis di seluruh area hotel, restoran sTREATs, pusat kebugaran, pelayanan spa dan pijat, area bermain anak-anak (Kids Club), dan ruang pertemuan.
Sayangnya, hotel ini terletak di dalam gedung. Akibatnya, kamar-kamar hotel tidak menghadap ke luar atau tidak memiliki jendela yang dapat digunakan untuk melihat pemandangan kota Jakarta di luar gedung hotel.
Layaknya ‘terperangkap’ di dalam gedung, hotel ini memiliki banyak lorong sehingga menciptakan kesan sempit. Desain interior di lorong-lorong antarkamar dibuat serupa dekorasi kapal pesiar.
Untuk menyiasati kesan sempit dan pemandangan yang monoton, sebanyak enam taman vertikal dibangun di lingkungan hotel sehingga tamu dapat menikmati keindahan tanaman hias saat menengok ke luar jendela kamar.
(mer/mer)