Jakarta, CNN Indonesia -- Pada era teknologi modern seperti sekarang, penggunaan aplikasi pertemanan atau kencan online untuk mencari kenalan baru semakin banyak diminati. Beberapa yang beruntung bahkan bisa terhubung dengan sosok pasangan idaman lewat aplikasi tersebut.
Hari Kasih Sayang atau Valentine Day memang bukan peringatan wajib yang dirayakan semua orang di Indonesia. Meski demikian, hari yang jatuh pada 14 Februari itu kerap dijadikan momentum oleh sebagian masyarakat untuk mengungkapkan kasih sayang pada orang-orang spesial.
Dalam kasus lain, momen ini juga dimanfaatkan oleh sebagian kalangan untuk mencari kawan atau pasangan idaman. Berdasarkan statistik Paktor, sebuah aplikasi kencan yang berbasis di Singapura, pengguna aplikasi kencan itu di seluruh Asia Tenggara tercatat semakin aktif sejak seminggu sebelum Valentine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joseph Phua, pendiri sekaligus Chief Executive Officer Paktor menyatakan, rata-rata peningkatan aktivitas di beberapa negara di Asia Tenggara adalah 20 persen. Khusus di Indonesia, peningkatannya tercatat hingga 30 persen.
"Bagi para pengguna, saya rasa ketika Valentine mereka merasa ada kebutuhan untuk mencari cinta sedikit lebih besar. Mungkin tidak untuk Anda, tapi ya untuk orang lain," kata Phua dalam bincang-bincang di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (13/2).
Ia menerangkan, saat Valentine tiba, suasana penuh cinta semakin terasa sehingga ketika seseorang sendirian alias tak memiliki pasangan akan ada kebutuhan untuk mencari dan bertemu orang lain. Aplikasi kencan adalah salah satu alternatif yang digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Menurut Phua, aktivitas penggunaan aplikasi kencan dihitung berdasarkan durasi yang dihabiskan dalam menggunakan aplikasi serta frekuensi penggunaannya. Dia menyebutkan ada temuan yang menarik tentang perbedaan laki-laki dan perempuan dalam menggunakan aplikasi kencan.
"Laki-laki dapat melihat sekitar sepuluh profil dalam satu detik sedangkan perempuan hanya melihat satu profil dalam sepuluh menit. Perempuan menghabiskan waktu lebih lama dalam menggunakan aplikasi namun hanya melihat sedikit profil," katanya menjelaskan.
Selain itu, menurut survei terhadap 400 orang responden usia 18 hingga 35 tahun tergambar bahwa orang Indonesia aktif berkenalan online. Sebanyak 8 dari 10 orang Indonesia pernah berkenalan online.
Meski demikian, Phua mengatakan, masyarakat Indonesia masih memperhatikan norma dan berhati-hati ketika mencari teman baru melalui media digital. Temuan survei menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen pengguna aplikasi online membutuhkan waktu lebih dari sebulan untuk bertemu langsung sejak pertama kali berkenalan via online dengan kenalan baru.
Selain itu, tempat-tempat umum menjadi pilihan untuk bertemu pertama kali. Sebagian besar responden yakni 56,61 persen bertemu pertama kali di kafe, disusul oleh 47,93 persen memilih pusat perbelanjaan, dan 33,06 persen memilih restoran. Kurang dari 10 persen yang memilih bertemu pertama kali di rumah, apartemen, atau hotel.
Aplikasi kencan Paktor baru resmi diluncurkan di Indonesia pada 15 Januari 2015 lalu. Aplikasi ini telah digunakan oleh sekitar 2,5 juta pengguna dari enam negara yaitu Singapura, India, Thailand, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia.
(mer/mer)