Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap pasangan menikah pasti ingin memiliki keturunan. Namun karena berbagai alasan, tidak semua pasangan bisa secepatnya mendapat keturunan. Salah satu faktor memengaruhi hal ini adalah masalah kesuburan.
Sayang, ada banyak mitos yang beredar seputar kesuburan. Namanya mitos, pastinya tidak semuanya benar. Berikut beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang perihal kesuburan.
1. Hanya ada satu jenis pengobatan untuk membantu pembuahanDokter Manuel Munoz dari klinik kesuburan IVI mengungkapkan bahwa ini adalah sebuah mitos. "Sebenarnya ada beberapa jenis perawatan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kesuburan dan kehamilan. Misalnya inseminasi buatan, di mana sperma ditempatkan langsung ke dalam rahim," katanya. "Fertilisasi
in vitro (IVF) yaitu di mana sel telur dan sperma dibuahi di luar tubuh sebelum ditanam dalam rahim. Atau donasi sel telur yang bisa disimpan dan dibekukan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Infertilitas hanyalah masalah perempuanTentu saja hal ini juga termasuk mitos. "Sangat penting diketahui pasangan bahwa ketidaksuburan adalah masalah laki-laki dan perempuan. Kemungkinannya sama besar," katanya.
Faktanya, 30 persen masalah ketidaksuburan disebabkan oleh pria. Penyebabnya karena masalah patologi, ejakulasi dini, dan perubahan air mani. Perempuan juga menyumbang 30 persen masalah infertilitas yaitu menopause, kelainan serviks, atau masalah ovulasi. Sisanya, 40 persen kasus infertilitas disebabkan oleh gabungan kemungkinan masalah yang dialami laki-laki dan perempuan.
3. Perempuan kelebihan berat badan memiliki tingkat keberhasilan IVF yang lebih rendah.Munoz menyatakan bahwa hal ini adalah fakta. Menurutnya kelebihan berat badan akan menghambat kemampuan perempuan untuk bisa hamil dengan cara IVF. Dalam penelitian terbaru,IVI mengidentifikasi bahwa embrio dalam tubuh perempuan kelebihan berat badan memiliki hasil sekresi berupa asam lemak jenuh yang lebih sedikit dibanding dengan perempuan berberat badan normal. Hal ini akan memengaruhi keberhasilan implantasi.
(chs)