Cara Orang Tua Sikapi Imajinasi Anak

Rahmi Suci Ramadhani | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 15:20 WIB
Pernahkah Anda mendapati anak-anak sedang berbicara dengan bonekanya? Atau sedang berperang dengan sesosok raksasa walau tak ada siapa-siapa di depannya?
Ilustrasi (buerserberg/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah Anda mendapati anak-anak sedang berbicara dengan bonekanya? Atau sedang berperang dengan sesosok raksasa walau tak ada siapa-siapa di depannya?

Pada usia 2 hingga 7 tahun, menurut Piaget, anak-anak berada dalam fase pre-operasional. Pada fase tersebut, anak-anak sedang mengalami perkembangan bahasa yang pesat.

"Semakin berkembang bahasa, semakin kompleks imajinasinya. Anak-anak pada usia 2 sampai 7 tahun sedang penuh imajinasi," kata Avin Yusro, psikolog anak dari Rumah Perlindungan Sosial Anak Kementerian Sosial Republik Indonesia saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Avin, banyak orang tua yang khawatir saat anaknya berimajinasi. Padahal hal tersebut normal karena menandakan otak atau kecerdasan kognitif anak sedang berkembang.

"Anak wajar saja berimajinasi selama pada masa perkembangannya tetapi tetap orang tua harus mengingatkan anak pada realitas yang ada," kata Avin.

Avin menjelaskan, berfantasi atau berimajinasi dapat mendorong anak berpikir kreatif. Meski demikian, jika tidak dicermati, fantasi yang terlalu jauh dapat mencelakakan anak.

Misalnya Avin mencontohkan, anak-anak berfantasi bisa terbang layaknya Superman dengan memakai sprei sebagai pengganti sayap. Saat ingin melompat, anak berpikir dia bisa benar-benar terbang. Hal itu tentu berbahaya bagi anak.

"Orang tua harus mengingatkan dengan penjelasan yang baik bukannya membentak tidak membolehkan. Orang tua harus membantu membedakan mana yang realitas, mana yang imajinasi," katanya.

Di samping itu, fantasi atau imajinasi yang terlalu jauh juga bisa membuat anak tidak dipercaya oleh orang sekitarnya. Walau demikian, orang tua tidak boleh mengekang imajinasi anak selama anak dalam tahap perkembangannya.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER