Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir semua remaja gaul di Jepang tampil dengan mata yang memerah. Namun ini bukan alergi, melainkan tampilan tren
make-up terbarunya.
Jepang memiliki beragam tren
make-up yang aneh namun unik. Kini, Negeri Sakura ini kembali mempopulerkan tren
make-up terbarunya, yang disebut ‘
me no shita chiiku’ atau
undereye blush. Dilansir dari Refinery 29, perempuan Jepang menggunakan bauran warna permen yang merekah di bawah kantung matanya.
Bauran
make-up bawah mata ini disapukan dari bagian bawah mata menuju ke tulang pipi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya
undereye ini mulai bermunculan di Tokyo selama beberapa tahun belakangan. Namun tren ini mencapai puncaknya di musim gugur lalu. Gaya ini mulai populer dan menjadi ciri khas dari Momoko Ogihara, direktur kreatif dari Murua. Akhirnya gaya ini dikenal juga sebagai gaya Momoko
blush. Lama-kelamaan gaya aneh bak orang sakit ini menjadi gaya subkultur fesyen di Jepang.
Tren kecantikan ini menjadi sebuah epidemi yang aneh. Karena
undereye blush ini bisa membuat pemakainya justru terlihat seperti terpengaruh cuaca.
Untuk beberapa orang, tren ini dikenal juga sebagai gaya
byojaku atau sakit-sakitan. Gaya ini sudah menyebar dan populer menjadi sampul muka majalah di Jepang dan blog kecantikan pada tahun lalu.
Byojaku ditandai juga dengan aplikasi kosmetik dengan warna kulit pucat, kantung mata yang besar, dan kulit kemerahan di sekitar mata.
Namun, tak semua pengguna gaya
me no shita chiiku mau terlihat seperti orang sakit yang sedang menggigil kedinginan. Model Harajuku, RinRin Doll justru menggunakan gaya ini untuk mendapat efek yang menyegarkan. "Saya justru menggunakan tren
make-up bawah mata ini untuk tampilan yang lebih muda dan polos," katanya. "Ini membuat Anda terlihat sehat dan hidup."
Ditambahkannya,
make-up yang digunakannya justru menampilkan simulasi hidup penuh warna, kesan segar seperti orang yang berolahraga dan muka memerah karena malu.
Dalam budaya Jepang, pipi yang memerah biasanya dikaitkan dengan orang muda karena mereka senang bergaul. "Anda bisa membaurkan
blush pink dengan cara miring dari bawah mata ke tulang pipi. Ini membuat kontur wajah Anda lebih tirus dan matang," katanya menjelaskan.
Penempatan sapuan
blush on yang tinggi ini juga menyebabkan pipi terlihat lebih bulat dan awet muda.
Akar budaya JepangTren
make-up ini dikatakan Rinrin sudah berakar dalam sejarah Jepang. Selama berabad-abad, gaya
make-up ini digunakan oleh geisha dan juga pemain kabuki.
Namun, ia juga mengatakan bahwa
undereye blush ini juga terinspirasi oleh aspek yang lebih modern dari budaya Jepang, anime. Dalam anime, pipi gadis anime yang disebut pipi kawaii ini sering digambarkan sebagai lingkaran oval berwarna merah muda tepat di bawah mata.
Ide
make-up aneh ini memang terlihat seperti ciri khas buatan Jepang lainnya. Gaya ini merujuk pada sebuah fenomena buatan Jepang. Padahal, jauh sebelum gaya ini populer, gaya kosmetik bak orang sakit sudah pernah diperkenalkan di tahun 90-an. Kala itu, model Kate Moss yang menggunakan gaya
heroin chic, atau tampilan
make-up pucat dan lingkaran hitam di bawah mata seperti orang yang tengah mabuk heroin.
(chs/utw)