Jakarta, CNN Indonesia -- Diare merupakan salah satu penyakit yang sering menimpa anak-anak. Biasanya, masyarakat hanya mengetahui kalau diare disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak higienis maupun makanan yang terlalu pedas atau asin.
Padahal faktanya, diare tak sesederhana itu, apalagi pada anak-anak. Dokter spesialis anak, M. Juffrie mengatakan, ada dua jenis diare yang biasanya menyerang anak-anak. Ada yang disebabkan infeksi saluran pencernaan, ada juga yang disebabkan gangguan fungsional.
"Diare penyebabnya infeksi pencernaan itu dari virus, bakteri, parasit, dan jamur," kata M. Juffrie ketika ditemui usai acara talkhow bertajuk Saluran Cerna Sehat, Bekal Anak Cerdas di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, diare akibat gangguan fungsional disebabkan oleh kondisi saluran cerna yang belum belerja secara efektif. "Gangguan fungsional karena fungsi saluran cerna, enzimnya belum bagus," ujar Juffrie menjelaskan.
Pada kondisi ini, makanan yang masuk ke dalam tubuh anak tidak dicerna dengan baik. Bakteri pada usus malah mengubahnya menjadi asam laktat. Inilah yang menyebabkan anak diare.
Sayangnya, untuk mengetahui apakah diare pada anak merupakan diare akibat infeksi atau gangguan saluran pencernaan cukup sulit. Anda harus membawa anak ke dokter dan memeriksakan fesesnya.
Namun, Juffrie mengungkapkan ada cara sederhana untuk membedakan kedua jenis diare ini. "Diare karena infeksi ada demam biasanya. Kalau gangguan fungsional biasanya langsung diare aja," ujarnya.
(mer/mer)