Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda berpikir orang yang gemar menunda-nunda pekerjaan tak lebih dari sekadar pemalas, mungkin Anda harus berpikir ulang.
Karena dalam beberapa kasus orang yang melakukan hal ini, persoalannya bukan sekadar pada keenggannya menyelesaikan pekerjaan.
Mereka sendiri sebenarnya juga merasakan ada sesuatu yang salah ketika ada pekerjaan yang menunggu untuk segera ditangani, sementara mereka malah berkutat melakukan sesuatu yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah video yang dibuat oleh School Of Life, terbukti kebiasaan menunda pekerjaan ada kalanya disebabkan oleh perasaan sangat tertekan untuk menjadi sukses.
School Of Life adalah sebuah organisasi di London yang didedikasikan untuk pengembangan kecerdasan emosional lewat kelas, terapi dan sebagainya.
“Saya tak melakukan apapun bukan karena saya malas. Tapi karena saya takut,” kata salah seorang klien lembaga itu yang direkam dalam video tersebut. “Saya takut ketika saya memulai, hasilnya akan mengerikan. Sementara saya ingin hasilnya jadi luar biasa.”
“Akan sangat membantu jika … saya merasa saya telah mengacaukan segala sesuatu, dan saya tetap merasa baik-baik saja,” kata klien School of Life lain. “Inilah cara terbaik yang tidak menakut-nakuti saya akan kesempurnaan.”
Menurut seorang peneliti dari Princeton University's McGraw Center for Teaching and Learning, satu langkah untuk terhindar dari perilaku menunda-nunda adalah dengan memahami apa sebenarnya akar masalahnya.
Karena sebagian besar dari masalah, sebenarnya bisa diatasi dengan kesadaran dan pemahaman akan diri sendiri.
Untuk sebagian besar orang mendapatkan pandangan berbeda bagaimana tindakan menunda-nunda bisa melindungi mereka dari perasaan mereka tak cukup baik dalam melakukan sesuatu bisa mencerahkan. Juga untuk mewaspadai tindakan itu menjadi sesuatu yang dianggap wajar meski tidak produktif.
Begitu Anda menyadari akar masalahnya, Anda bisa memulai sebuah aksi. Laman lifehack memberikan sejumlah tips untuk membebaskan diri dari perasaan tenggelam dalam lingkaran keinginan untuk menunda-nunda melakukan sesuatu.
Di antaranya dengan memecah-mecah tugas yang harus Anda lakukan dalam satuan yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu. Anda juga mengubah suasana lingkungan Anda, mengubah tampilan ruang kerja, membuat tengat dalam bentuk tertulis.
Anda juga bisa bercerita tentang apa yang Anda kerjakan pada orang lain. Terutama jika orang itu adalah pihak yang sanggup mengingatkan Anda dalam kondisi kemungkinan Anda terpuruk lagi pada tindakan menunda-nunda yang sama.
(utw/utw)