Jakarta, CNN Indonesia -- Minum wine memang bisa membuat Anda jadi mabuk. Namun yang jadi masalah, tak peduli seberapa sering Anda berakhir dengan muka merah dan kepala pusing, wine tetap terasa nikmat.
Mungkin ini saatnya memutar persepsi dari sudut berbeda dan menghilangkan dilema. Peneliti dari University of Illinois punya berita gembira bagi pencinta wine.
Dikutip dari
Stylist, peneliti ini menemukan jenis ragi baru yang sudah dimodifikasi. Ragi ini memungkinkan mereka menciptakan prospek wine yang tak memabukkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti mengembangkan enzim yang bekerja dalam pisau pemotong gen ragi. Pisau genome ini akan memotong 'gen mabuk' yang ditemukan dalam ragi makanan terfermentasi, misalnya roti dan wine.
Dengan metode ini, peneliti mampu merekayasa struktur gen dari ragi Saccharomyces cerevisiae. Ragi ini adalah ragi yang paling umum berperan dalam pembuatan makanan atau minuman fermentasi.
Selain itu mereka juga bisa menggunakan ragi ini untuk mengubah rasa dan kandungan gizi anggur. Pada akhirnya, ini juga akan mengurangi tingkat produksi sampingan ragi penyebab mabuk.
Dalam makalah yang diterbitkan, tim peneliti mengatakan bahwa ragi akan diubah secara dramatis. Perubahan ini dilakukan dengan meningkatkan tingkat resveratol dalam anggur.
Peningkatan resveratol ini diklaim mampu mencegah kerusakan pembuluh darah dan mengurangi kolesterol. Ini dikaitkan juga dengan usia yang lebih panjang.
"Wine mengandung komponen resveratol yang sehat," kata Yong-Su Jin, seorang profesor genomik mikroba dari universitas tersebut. "Dengan rekayasa ragi, jumlah senyawanya akan ditingkatkan 10 kali lebih."
(chs/utw)