Jakarta, CNN Indonesia -- Menjalankan pola hidup sehat, bisa dimulai dari bagaimana cara tepat untuk makan yang lebih sehat pula. Ini bukan perkara mudah karena seringkali kita terjebak pada kondisi yang tidak mendukung untuk menjalankannya.
Oleh Brian Wansink, penulis buku laris dan seorang profesor sains nutrisi dan perilaku konsumen hal ini sudah menjadi bahan penelitiannya selama beberapa tahun. Dia banyak meneliti bagaimana lingkungan bisa membentuk perilaku makan seseorang.
Juga bagaimana pola makan seseorang tanpa banyak memikirkan tentang apa yang dimakan tidak berarti juga berarti jadi kelebihan makan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah wawancara yang dikutip
Huffington Post, Wansink menyebutkan beberapa tempat dan kondisi yang membuat kita cenderung tanpa sadar jadi kebanyakan makan dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Di restoran:Mintalah untuk duduk dekat jendela. Data yang dikumpulkan Wansink, mereka yang makan di restoran dan dekat jendela, 80 persen cenderung akan memilih salad.
Jika Anda ingin menghindari makanan yang manis-manis, duduklah di booth dekat bar. Menurut penelitian Wansink, orang yang duduk di area bar, 73 persen enggan memesan makanan penutup, yang biasanya memang manis.
Pilih restoran dengan penerangan yang terang dan latar musik yang lembut. Dengan situasi ini biasanya Anda akan lebih bisa menikmati makanan tapi dengan pilihan jumlah kalori yang lebih sedikit.
Jangan lupa juga untuk makan dengan piring yang lebih sedikit. Jika berada di restoran ala Tiongkok atau Jepang memilih makan dengan sumpit juga jauh lebih bermanfaat. Survei semua isi meja prasmanan sebelum memilih makanan dan jangan duduk dekat meja saji.
Hati-hati dengan perasaan memaafkan diri sendiri. “Karena kadang orang berpikir mereka layak makan es krim karena mereka sudah makan salad saja untuk makan malam,” kata Wansink.
2. Di rumah bersama anak-anak:Sajikan buah-buahan dengan mangkuk warna-warni. Dalam penelitian Wansink di beberapa sekolah, anak-anak cenderung makan lebih banyak buah ketika disajikan dalam tempat yang berwarna cerah.
Sajikan pula buah dalam potongan yang kecil hingga sedang. Karena Wansink menemukan anak-anak biasanya akan menghabiskan apel mereka jika dipotong-potong dibanding jika diberikan utuh.
Beri nama-nama lucu pada sayuran. Berdasarkan penelitiannya Wansink menyimpulkan bahwa anak-anak cenderung bisa dikecoh untuk makan sayuran jika sayuran itu diberi nama-nama lucu.
3. Di toko bahan makananSempatkan selama 10 menit melihat-lihat barang-barang sebelum memutuskan membeli. Wansink mengatakan, orang yang mensurvei dulu rak belaja akan cenderung akhirnya memberi sayur dan buah, dibanding yang langsung mengambil barang belanjaan.
(utw/utw)