Ablasio Retina, Penyakit Mata Kopilot Germanwings

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 11:37 WIB
Penyakit ini menyebabkan munculnya gambaran bentuk-bentuk ireguler yang melayang-layang sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Tanda dan gejala peringatan ablasio retina hampir selalu muncul sebelum penyakit itu terjadi atau bahkan setelah tingkat lanjut. (CNN Indonesia internet/ freemagebank)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tingginya risiko pada transportasi udara membuat seorang pilot pesawat harus memiliki standar zero mistakes. Namun, kecelakaan pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 9525 dari Barcelona menuju Dusseldorg di lereng Gunung Alpen, Perancis, diduga melibatkan kopilot yang mengalami masalah mata.

Andreas Lubitz dilaporkan memiliki masalah mata ablasio retina, atau detached retina. Andreas begitu mengkhawatirkan penyakitnya tersebut. Ablasio retina dapat mengempaskan ambisinya sebagai seorang pilot.

Ablasio retina digambarkan sebagai situasi darurat pada mata, seperti dilansir dari laman Mayo Clinic. Lapisan jaringan retina yang penting di bagian belakang mata tercabut keluar dari lapisan pembuluh darah yang menyediakan oksigen dan nutrisi. Ablasio retina membuat sel-sel retina kehilangan oksigen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semakin lama kondisi ablasio retina tidak diobati, semakin besar risiko seseorang kehilangan  penglihatannya secara  permanen pada mata yang terkena. Untungnya, ablasio retina memiliki gejala dengan tanda-tanda peringatan yang jelas.

Diagnosis dan pengobatan ablasio retina pada awal gejala bisa menyelamatkan penglihatan. Saat tanda-tanda peringatan ablasio retina muncul segera hubungi dokter spesialis mata atau  ophthalmologist.

Gejala-gejalanya:

Ablasio retina sendiri sebetulnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, tanda dan gejala peringatan ablasio retina hampir selalu muncul sebelum penyakit itu terjadi atau bahkan setelah tingkat lanjut. Yang terbaik dilakukan adalah mengenali gejala ablasio retina berikut ini:

- Munculnya gambaran bentuk-bentuk ireguler yang melayang-layang sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

- Kilatan cahaya mendadak pada mata yang terserang.

- Tampak bayangan atau tirai pada sebagian bidang penglihatan yang berkembang sebagai ablasio pada tingkat lanjut.

Ablasio retina adalah situasi darurat pada penglihatan, seseorang bisa kehilangan penglihatan karenanya. Maka, penting agar seseorang segera mencari perawatan medis setelah melihat gejala-gejala tersebut.

Ablasio retina dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

- Penyusutan atau kontraksi vitreus, bahan seperti gel yang mengisi bagian dalam mata. Hal ini menyebabkan tarikan dan robekan pada retina yang mengarah ke ablasio retina.  
- Cedera   
- Diabetes tingkat lanjut
- Gangguan inflamasi mata

Bagaimana ablasio retina dapat terjadi? Ablasio retina dapat terjadi ketika vitreus atau bahan seperti gel bocor melalui lubang retina atau air mata, dan mengumpul di bawah retina.

Retina merupakan selaput transparan di bagian belakang mata yang mengolah bayangan yang difokuskan di retina oleh kornea dan lensa.

Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada retina yang mengakibatkan cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang tersebut dan mengakibatkan retina terlepas dari jaringan di bawahnya.

Faktor-faktor berikut bisa meningkatkan risiko ablasi retina:

- Penuaan, ablasio retina lebih sering menyerang pada orang-orang yang berusia di atas 40 tahun.
- Kasus ablasio retina sebelumnya dalam satu mata.
- Riwayat keluarga dengan ablasio retina.
- Rabun jauh ekstrem atau myopia.
- Operasi mata yang dilakukan sebelumnya, seperti katarak.
- Cedera mata parah atau trauma sebelumnya.
- Penyakit mata gangguan mata lain yang pernah dialami sebelumnya.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER