Kisah Bayi yang Terlahir Tanpa Hidung karena Kondisi Langka

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 21:05 WIB
“Saya bilang, ingin dia memiliki rambut pirang,” kata sang istri. “Saya berharap, dia tidak memiliki hidung saya,” kata sang suami.
Timothy Eli Thompson, bayi lahir tidak memiliki hidung (Dok. Facebook/Eli's Story)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Saya bilang, ingin dia memiliki rambut pirang,” kata sang istri. “Saya berharap, dia tidak memiliki hidung saya,” kata sang suami.

Harapan suami istri Brandi McGlathery dan Troy Thompson memang terwujud. Putra mereka, Timothy Eli Thompson lahir dengan rambut pirang. Dan hidungnya benar-benar tidak mirip dengan sang ayah. Bayi itu bahkan terlahir tanpa memiliki hidung.

Eli lahir prematur pada 4 Maret dengan berat 2,9 kilogram. Dia adalah salah satu dari 37 orang yang lahir dengan kondisi langka complete congenital arhinia, yang membuatnya tidak memiliki hidung. Selain tidak memiliki hidung eksternal, Eli juga tidak memiliki rongga hidung dan sistem penciuman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena tak memiliki jalan napas, bayi yang lahir di Alabama itu harus menjalani tracheotomy—operasi membuat jalan udara melalui leher langsung ke trakea—saat baru berusia lima hari.

Sang ibu, Brandi (23) tak pernah menyangka bayinya akan lahir tanpa hidung, karena hasil USG selama kehamilan selalu menunjukkan kondisi yang normal.

Saat baru dilahirkan, dokter pun langsung menempatkan bayi mungil itu di dada Brandi. Saat dokter membantu Troy memotong tali pusarnya, Brandi menatap Eli untuk pertama kalinya.

“Saya menariknya dan berkata, ‘Ada sesuatu yang salah! Dia tidak punya hidung!’” kata Brandi mengenang, seperti dilansir dari laman Al.com.

“Saya adalah orang pertama yang melihatnya. Ketika ketika dokter membawanya pergi, keluarga saya masih tidak tahu ada sesuatu yang salah karena masih terperangkap dalam kegembiraan,” katanya menambahkan.

Meskipun tampaknya cukup mudah bagi seorang ahli bedah plastik untuk membangun hidung untuk Eli, menurut Brandi itu tidak sesederhana kelihatannya. "Langit-langit mulutnya tidak terbentuk sempurna, sehingga otaknya lebih rendah," katanya.

Kondisi langka itu juga memengaruhi kelenjar pituitary. Dia harus melewati masa pubertas sebelum lorong-lorong hidungnya dapat dibangun. Sampai saat itu, Brandi ingin menghindarkannya setiap operasi wajah yang tidak perlu untuk putranya tercinta.

"Kami pikir dia sempurna dengan caranya sendiri,” kata Brandi sambil mengangguk ke arah bayinya yang tidur di tempat tidurnya. "Sampai hari ia ingin memiliki hidung, kami tidak ingin menyentuhnya."

Sejak kelahiran putranya yang ‘spesial’, Brandi pun rajin mengunggah foto kegiatan Eli di laman Facebook yang diberi nama 'Eli's Story’. Ia juga berbagi cerita tentang perkembangan Eli dari hari ke hari. Hingga kini, sudah lebih dari empat ribu orang yang menyukai laman Facebook tersebut.

(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER