Bukit Munjul, Surga Baru Wisata Udara Jawa Barat

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Apr 2015 06:33 WIB
Wisata udara bisa Anda coba di Bukit Munjul, Majalengka, Jawa Barat. Di sana, Anda bisa memacu adrenalin dengan bergantole dan paralayang.
Sebuah tempat wisata baru bagi penggemar olahraga udara, di Bukit Munjul, Desa Munjul, Majalengka, Jawa Barat. Angin yang bertiup sepanjang pagi hingga sore sangat cocok untuk bermain gantolle dan paralayang. (CNN Indonesia/Hafizd Mukti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ke mana Anda akan mengisi liburan panjang pekan ini? Keluar dari hiruk-pikuk kota dan menyambangi desa?

Terlepas apapun pilihan liburan Anda, kiranya alternatif tempat mengisi akhir pekan panjang perlu tetap tersusun rapi. Salah satu yang bisa jadi pilihan ialah Bukit Munjul, di Desa Sidamukti, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang menyediakan wisata udara dengan lanskap khas Jawa Barat.

Anda bisa mengajak keluarga dan kawan untuk memacu adrenalin dengan terbang menggunakan layang gantung atau biasa disebut gantole, juga paralayang. CNN Indonesia sempat menyambangi tempat yang ternyata baru dikembangkan oleh pemerintah setempat sejak setahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Anda dari Jakarta, perjalanan memang cukup melelahkan, menelan lima hingga enam jam perjalanan. Namun ada baiknya, destinasi ke Bukit Munjul dilakukan dari Bandung setelah memanjakan hasrat berlibur di Paris van Java, karena hanya memakan waktu dua hingga tiga jam saja. Jangan takut perjalanan bakal membosankan, karena selepas keluar gerbang tol Cileunyi, suguhan hijau pemandangan khas bumi parahyangan langsung menyapa mata.

Jatinangor, Sumedang, jadi rute terdekat yang bisa dilalui. Satu jam dari Jatinangor, simpang Kuningan-Cirebon dan Majalengka. Dari arah Majalengka, baiknya perjalanan ini menggunakan mobil. Siap-siap pemandangan indah menanti dengan perjalanan yang menantang, naik turun berkelok, dan jika melihat sebelah kiri terlihat kaki Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat yang masuk dalam dua wilayah kabupaten di Jawa Barat yaitu Kuningan dan Majelengka.

Sangat pas jika Anda melakukan perjalanan ini sambil mendengarkan lantunan Bob Dylan atau lagu bernada mayor yang menggembirakan dan sebaiknya berangkatlah setelah adzan Subuh berkumandang.

Beruntung jika cuaca cerah dan Anda telah sampai di Bukit Munjul sebelum jam 09.00. Angin dipastikan akan melawan tubuh Anda di atas bukit yang memastikan akan banyak 'layang-layang' terbang di langit Majalengka. Sabtu dan Minggu, biasanya telah ada operator lokal dan penerbang yang mayoritas dari Bandung dan Bogor salah satunya Flamenggo Hang Gliding Community dan Javaulindo yang siap membawa Anda lepas landas dengan terbang tandem dari ketinggian 300 meter Bukit Munjul, berestimasi biaya Rp 300 sampai Rp 500 ribu sekali terbang menggunakan gantolle dan paralayang selama 30 menit -- ini waktu yang sangat lama bagi Anda yang tidak terbiasa terbang.
Penerbang sedang melakukan persiapan lepas landas di Bukit Munjul, Majalengka, Jawa Barat.

Lahan pesawahan hijau menjadi pemandangan yang tidak pernah lagi bisa ditemukan di Jakarta, kini Anda bisa nikmati dari udara. Bukit Munjul menjadi eskapis para penggiat olahraga udara yang biasanya mengambil tempat lepas landas di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

"Saya bisa kesini minimal sebulan sekali, karena puncak biasanya penuh dan lalu lintasnya kacau. Di sini sehari bisa tiga sampai lima kali lepas landas," kata Zaki Arqam, salah satu atlet Gantolle Sumatera Utara, kepada CNN Indonesia.

Jangan takut soal panganan, di sekitar tempat take off terdapat warung lokal yang menyediakan panganan setempat seperti ranginang, saroja bahkan timbel komplit bisa Anda pesan sesuai permintaan, segar langsung dari kebun warga setempat.

Tidak hanya Gantolle, Bukit Munjul memberikan pesona lain, yaitu wisata petualangan bersepeda, off road menggunakan kendaraan gardan ganda atau motor cross dan mengakhiri hari dengan melepas lelah di Curug Sempong yang berada tidak jauh dari tempat para penerbang lepas landas untuk berendam dan bermain air terjun. Lalu bagaimana lanjutan cerita perjalanannya? Tunggu di ulasan jalan-jalan CNN Indonesia berikutnya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER