Jalan Munir di Belanda Bisa Gaet Wisatawan Indonesia

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 16:29 WIB
Nama aktivis pembela HAM Indonesia, Munir beberapa waktu lalu ditetapkan sebagai salah satu nama jalan di Den Haag, Belanda. Jalan itu bernama Munirpad.
Suciwati dengan replika plang Munirpad di kantor Kontras, Jakarta, Sabtu (11/4). (CNN Indonesia/Abraham Utama)
Bogor, CNN Indonesia -- Nama aktivis pembela HAM Indonesia, Munir beberapa waktu lalu ditetapkan sebagai salah satu nama jalan di Den Haag, Belanda. Jalan itu bernama Munirpad.

Kemarin, Selasa (14/4) jalan itu diresmikan oleh Wali Kota Den Haag Jozias van Aartsen. Nama Munir sebagai pejuang HAM bukan satu-satunya nama yang diabadikan menjadi nama jalan di Den Haag.

Ada beberapa nama lainnya yang sudah lebih dulu diabadikan namanya sebagai nama jalan, seperti Martin Luther King, Nelson Mandela dan Bunda Theresa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan ditetapkannya nama Munir menjadi salah satu nama jalan di Den Haag, ini diprediksikan akan menarik wisatawan Indonesia untuk berlibur di Belanda. "Itu bisa untuk tourism. Memancing wisatawan," kata Direktur Promosi Wisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata, Tazbir, dalam acara Pembekalan Kepariwisataan Bagi Jurnalis yang diadakan di Hotel Salak The Heritage, Bogor, Jawa Barat.

Menurutnya, orang Indonesia yang datang ke Belanda pasti menyempatkan datang ke sana untuk berfoto. "Itu bisa jadi bukti kalau orang sudah liburan ke Belanda. 'Nih saya sudah pernah foto di jalan Munir'," ujar Tazbir.

Wisata Indonesia Tak Laku di Belanda

Sementara Belanda berupaya mengembangkan dan menarik wisatawan Indonesia secara tidak langsung, wisatawan Belanda malah sepi di Indonesia.

Salah satu hal yang menyebabkan hal ini adalah orang Belanda sulit untuk membedakan Malaysia dengan Indonesia.

"Beberapa tahun lalu, Dubes kita di Belanda, almarhum J.E. Habibie cerita kalau anak muda di Belanda enggak bisa membedakan mana Malaysia dan Indonesia," kata Tazbir. "Katanya sama-sama akhirnya sia," ujar Tazbir melanjutkan.

Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Malaysia untuk menggaet lebih banyak wisatawan. "Malaysia pintar memanfaatkan itu. Akhirnya mereka gencar berpromosi di Belanda," kata Tazbir.

Ia mengatakan, banyak usaha Malaysia yang dilakukan untuk mendatangkan wisatawan Belanda. Mulai dari berpromosi melalui bahan-bahan cetak, mengikuti pameran, sampai mendirikan kantor perwakilan pariwisata di Belanda.

"Indonesia juga sudah ikut pameran dan penjualan juga, tapi mereka lebih aktif," ujar Tazbir.


(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER