Mengunjungi Kota Hantu Tragedi Nuklir Chernobyl di Ukraina

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 13:07 WIB
“Ini adalah pelestarian artefak komunis, dan atmosfernya sangat menarik sekaligus ada kisah sedih di balik itu.”
Jumlah wisatawan yang ingin menuju Zona Eksklusi Chernobyl memberi keuntungan beberapa perusahaan wisata. (Getty Images/ Ivan Tykhyi/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir tiga puluh tahun bencana nuklir terjadi di sana, tapi Chernobyl juga masih menyisakan kengerian. Saat ledakan dahsyat menghancurkan Reaktor 4 pembangkit listrik Chernobyl pada 26 April 1986, peristiwa itu jadi kecelakaan nuklir terburuk di dunia yang pernah ada.

Sekarang, jumlah wisatawan yang ingin menuju Zona Eksklusi Chernobyl, radius 30 kilometer dari wilayah yang terkontaminasi di sekitar pembangkit listrik, memberi keuntungan beberapa perusahaan wisata.

Ketidakstabilan di Ukraina Timur baru-baru ini membuat negara tersebut hilang dari radar pencarian banyak wisatawan. Namun, Chernobyl masih ada dalam kesadaran global. Kekhawatiran kerap beredar tentang zona tersebut. Terakhir, lebih karena kontaminasi lewat kebakaran hutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekhawatiran itu terkubur dalam-dalam. Sebaliknya, muncul pesona yang mengalirkan gelombang wisatawan. Di dalam wilayah Zona Eksklusi juga terdapat hotel. Pengunjung harus melalui pemeriksaan keamanan dan panduan wisata teramat ketat.

Dilansir dari laman CNN, wisatawan yang menuju ke situs akan melewati dua jam perjalanan ke wilayah sebelah utara dari Ibu Kota Ukraina, Kiev, dengan bus wisata.

Sesampainya di sana, mereka harus menandatangani persetujuan atas peringatan tidak menyentuh barang atau vegetasi, sampai setuju tidak duduk di atas tanah.

Meninggalkan situs ini juga diatur sedemikian rupa. Pemindaian tubuh dilakukan untuk menguji radiasi tingkat tinggi. Jika alarm pemindai berbunyi, petugas akan memeriksa individu, mencari debu radioaktif yang mungkin terbawa, sebelum akhirnya mereka diizinkan meninggalkan tempat.

Kota hantu, potret Uni Soviet tua

Padang rumput damai di dalam zona menyiratkan banyak hal luar biasa. Pemandu wisata mengajak para tamu penasaran tersebut menuju puing-puing berkarat yang mengotori rumput. Latar radiasi di sekitar Zona Ekslusi bisa mencapai sepuluh kali dari tingkat normal.

Vegetasi yang tumbuh lambat, terutama yang rentan menyerap partikel radioaktif, bahkan menyimpan radiasi lebih tinggi lagi ketika dites. Namun, bagian Zona Eksklusi paling menarik adalah kota hantu Pripyat.

Berada dua kilometer dari pembangkit listrik pada 1970. Populasi kota ini membengkak sampai hampir 50 ribu jiwa. Seluruh penduduknya dievakuasi setelah bencana. Sekarang, kota ini ditinggalkan dan ditumbuhi tanaman liar. Pripyat masih menyerupai gambaran khas kota Soviet yang hancur kala itu.

Pengunjung melangkah penuh hati-hati melalui pecahan kaca, menghidari semak-semak yang tumbuh menutup setiap sudut blok bangunan apartemen. Buku pelajaran berserakan di ruang kelas kosong. Di dalam kolam renang yang terkelupas berbaring balok kayu yang membusuk puluhan tahun.

Jejak bekas Uni Soviet tersebar di mana-mana. Lukisan mural Soviet yang jelas seolah menari-nari di dinding. Masker gas dalam ukuran anak-anak tergeletak dengan jumlah puluhan. Menghidupkan kembali era ketika orang-orang ketakutan akan serangan yang menggantung tebal di udara.

“Ini adalah pelestarian artefak komunis, dan atmosfernya sangat menarik sekaligus ada kisah sedih di balik itu,” kata Dominik Ortafus. Ortafus adalah mantan pemandu wisata di Zona Ekslusi, sekarang menjadi CEO CHERNOBYLwel.come, perusahaan yang mengatur kunjungan ke Chernobyl sejak 2008.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER