Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 70 persen orang di Amerika Serikat kelebihan berat badan. Yang mengejutkan, banyak obat yang dipakai untuk mengobati diabetes, tekanan darah tinggi, dan depresi, ternyata juga menyebabkan kenaikan berat badan.
“Pasien dan dokter harus lebih menyadari hal itu,” kata Lawrence Cheskin, MD, direktur Johns Hopkins Weight Management Center, di Baltimore.
Dilansir dari laman
Health.com, ada beberapa obat yang menyebabkan kenaikan berat badan. Tapi jangan buru-buru berhenti mengonsumsinya sebelum berkonsultasi dengan dokter. Berhenti mengonsumsi tanpa berkonsultasi dengan dokter bisa berisiko mengancam nyawa, terutama untuk obat-obatan untuk penyakit degeneratif kronis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) umumnya tidak menyebabkan kenaikan berat badan karena antidepresan meningkatkan serotonin, yang membantu Anda merasa kenyang. Paxil (paroxetine) adalah pengecualian.
“Paxil adalah salah satu obat terbaik untuk mengatasi kecemasan. Tetapi jika Anda mengalami kenaikan berat badan ketika mengonsumsinya, Anda bisa berbicara dengan dokter tentang beralih ke obat SSRI yang lebih netral seperti Prozac atau Zoloft,” kata Louis Aronne, MD, direktur Comprehensive Weight Control Program di New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center, New York City.
Depakote (asam valproik) digunakan untuk mengobati gangguan bipolar dan kejang, dan mencegah migrain.
Sebuah studi dari pasien epilepsi tahun 2007 menemukan bahwa 44 persen perempuan dan 24 persen laki-laki mengalami kenaikan berat badan 5 kg atau lebih saat mengonsumsi Depakote selama sekitar satu tahun. Obat tersebut memengaruhi protein yang terlibat dalam nafsu makan dan metabolisme, meskipun tidak jelas mengapa efeknya lebih banyak memengaruhi perempuan daripada laki-laki.
Lithium, stabilizer suasana hati yang lain untuk mengobati gangguan bipolar, juga berhubungan dengan berat badan, meskipun tak sebanyak Depakote.
Meskipun Prozac (fluoxetine), SSRI yang umumnya dikaitkan dengan penurunan berat badan, tetapi juga dapat memiliki efek sebaliknya dalam jangka panjang.
Sebuah studi selama 60 minggu menemukan bahwa meskipun pasien Prozac lebih banyak mengalami penurunan berat badan dibandingkan kelompok plasebo (hingga 5 kg dalam enam bulan pertama), mereka mulai mendapatkan kembali berat badan sekitar setengah jalan penelitian.
Dr. Cheskin mengatakan alasannya mungkin karena pasien mengembangkan toleransi terhadap efek kenyang.
Remeron (mirtazapine) adalah antidepresan yang meningkatkan serotonin dan norepinefrin, yang terkait dengan penurunan berat badan. Namun, aktivitas antihistamin obat ini juga bisa berujung pada naiknya angka di timbangan.
Namun, efek samping ini juga bisa menjadi hal baik. Remeron kadang-kadang diberikan kepada lansia kurus untuk meningkatkan nafsu makan mereka.
Antipsikotik atipikal, seperti Zyprexa (olanzapine) dan Clozaril (clozapine), dapat menumpuk berat badan. Sebuah studi tahun 2005 menemukan bahwa 30 persen orang-orang yang mengonsumsi Zyprexa mengalami kenaikan berat badan 7 persen atau lebih dalam 18 bulan.
Obat yang digunakan untuk skizofrenia dan gangguan bipolar, memiliki aktivitas antihistamin kuat dan menghambat serotonin, yang dapat memicu kenaikan berat badan.