Wanita-wanita yang Paling Mudah Mengalami Stres

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 16:33 WIB
Perempuan dapat porsi dua pertiga dalam mengurus rumah tangga dan dua kali lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak.
Ilustrasi (Thinkstock/Alliance)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semangat emansipasi yang dihembuskan oleh Ibu Kartini memang membawa banyak perubahan di masyarakat. Apalagi masyarakat urban. Banyak perempuan yang bahkan bisa menduduki posisi-posisi penting di perusahaan berkat jasa Kartini.

Di zaman yang modern ini perempuan memang sudah bisa mengejar karier setinggi-tingginya. Tapi, jika sudah berkeluarga semua itu tentu harus diseimbangkan dengan perannya di keluarga.

Tanpa disadari, emansipasi sebenarnya bukan sebagai pengalih kewajiban perempuan. Tapi justru menambah perannya lebih banyak lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Psikolog remaja dan keluarga Roslina Verauli mengatakan umumnya perempuan zaman sekarang punya multi roles. Tuntutan perannya tak hanya di keluarga, tapi bagi wanita karier, ia juga punya peran lainnya di bidang perkantoran.

Tapi, menurut Vera, tuntutan peran yang tinggi itu kebanyakan tak didukung oleh suami. "Perempuan dapat porsi dua pertiga dalam mengurus rumah tangga dan dua kali lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak," kata Vera saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (29/4).

Inilah yang disebut Vera sebagai emotional work. Perempuan kerap kali mengerjakan hal yang tidak bisa digaji, seperti pekerjaan rumah tangga. "Kerja emotional yang enggak ternilai. Kita pusat emosi di rumah," ujarnya.

Saat anak rewel, suami gelisah perempuan pun dituntut untuk bisa menenangkan kondisi tersebut. Akhirnya tuntutan perannya menjadi lebih besar.

Jika tak pandai mengelola, maka perempuan akan dengan mudah dilanda stres. "Untuk itulah perempuan butuh teknik mengistirahakan pikiran sejenak dengan cepat. Salah satunya relaksasi," ujar Vera.

Relaksasi ditujukan sebagai pemurnian pikiran dengan berhenti sejenak dari kegiatan yang melelahkan secara mental. Kemudian pikiran dipusatkan ke dalam diri sendiri. "Sayangnya enggak mudah karena otak kita suka memproses informasi," kata Vera.


(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER