Jakarta, CNN Indonesia -- Gel 'pengisi' terbuat dari kalsium dapat mencegah komplikasi setelah gigi diekstraksi atau dicabut. Gel pengisi ini disuntikkan ke dalam tulang gigi, segera setelah gigi dicabut, untuk mendorong pertumbuhan tulang gigi baru.
Hal ini dilakukan untuk mencegah tulang rahang melemah dan menyusut, masalah umum ketika gigi dicabut.
Mengeroposnya tulang rahang bisa menyebabkan masalah ketika menggigit dan mengunyah, dan membuat gigi baru yang ditanam sulit bekerja. Itu berarti, gigi palsu tidak cocok dalam segi keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengeroposan tulang rahang juga bisa menyebabkan garis gusi runtuh, sehingga menyebabkan wajah terlihat lebih sempit, cekung dan tua.
Saat ini, satu-satunya cara mengembalikan tulang yang hilang adalah cangkok tulang bedah, yang biasanya diambil dari tulang paha. Selain mahal, metode ini juga menyakitkan.
Penelitian dari Baylor College of Dentistry di Amerika Serikat ini melaporkan, bahwa sebanyak 40 persen dari ketinggian tulang, dan 60 persen dari lebar tulang di sekitar pencabutan hilang dalam enam bulan pertama, seperti dilansir dari laman resminya.
Gel baru terbuat dari butiran kecil kalsium fosfat, mineral sama yang terdapat pada lapisan luar gigi. Faktor pertumbuhan alami tubuh yang terdapat pada gel, mendorong jaringan tumbuh di sekitar tulang rahang.
Setelah enam bulan, gel akan hilang dan rongga akan benar-benar diisi dengan jaringan tulang. Gel ini sedang diuji Universitas Rumah Sakit Nantes di Perancis. Lebih dari 70 persen pasien akan mendapatkan pengisian gel, tanpa pengobatan tambahan, setelah pencabutan geraham.
Damien Walmsley, profesor kedokteran gigi restoratif di Universitas Birmingham dan penasihat ilmiah Asosiasi Dokter Gigi Inggris mengatakan bahwa ini adalah ide yang menarik.
“Mereka menggunakan bahan ini untuk membentuk perancah di sekitarnya di mana tulang baru akan tumbuh."
“Tulang tumbuh lambat, sementara jaringan lunak tumbuh pesat. Pendekatan ini memungkinkan rongga diisi dengan tulang daripada jaringan lunak. Sepertinya ini pendekatan yang baik untuk menjaga tulang.”
Suntikan protein ini juga digunakan untuk mengisi gusi yang menyusut. Suntikan ini mengandung sejumlah protein sintetis yang diduga merangsang pertumbuhan, membantu membentuk gigi dan jaringan gusi di sekitarnya.
(win/mer)