Bleaching Gigi Bisa Jadi Pencetus Gigi Ngilu

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 10:56 WIB
Veneer dan bleaching gigi memang sedang menjadi tren saat ini. Estetika gigi itu kini sedang digandrungi kaum hawa. Terlebih lagi kalangan selebriti.
Ilustrasi (Getty Images/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Veneer dan bleaching gigi memang sedang menjadi tren saat ini. Estetika gigi itu kini sedang digandrungi kaum hawa. Terlebih lagi kalangan selebriti.

Veneer merupakan teknik mengubah bentuk dan warna gigi yang tadinya terlihat tak sempurna menjadi terlihat lebih menawan. Caranya dengan menempelkan bahan restoratif yang terbuat dari komposit atau porselen pada permukaan gigi.

Sementara itu bleaching merupakan teknik memutihkan gigi dengan bahan kimia. Biasanya orang yang tidak percaya diri dengan warna giginya menempuh jalan ini untuk mendapatkan gigi yang lebih putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses ini menggunakan sebuah zat asam yang diberi nama sodium perborat. Menurut dokter gigi sekaligus GSK Oral Care Health Expert Marketing, Jehezkiel Maratua zat ini memiliki kadar asam yang tinggi. Zat inilah yang akan mengikis email gigi saat proses bleaching.

Lapisan email gigi yang terkikis membuat lapisan dentin terekspos. Inilah yang menyebabkan gigi Anda sensitif. "Lapisan dentin berbatasan langsung dengan saraf gigi. Ketika dentin terkena rangsang akan melanjutkan langsung ke saraf. Makanya gigi bisa ngilu," kata laki-laki yang akrab di sapa dokter Eki itu.

Lebih parahnya, ada saja orang yang selalu kurang puas dengan hasil bleaching. Akibatnya ia pun melakukan bleaching berulang-ulang. Tanpa sadar ia sedang merusak giginya.

"Kalau email makin terkikis, makin ngilu. Itu kalau bleaching-nya berlebihan. Kalau sekali saja atau takarannya pas, ngilu bisa diatasi pakai pasta gigi," ujar dokter Eki menjelaskan.

Sebenarnya, warna gigi yang diberikan Tuhan pada setiap manusia sudah dipertimbangkan sedemikian rupa. Menurut dokter Eki, warna gigi asli seseorang sudah sesuai dengan warna kulit.

"Gigi itu punya pigmentasi. Warnanya menyesuaikan kulit secara fisiologis. Makanya setiap orang warna giginya berbeda," katanya.

Namun, seiring berjalannya waktu, warna gigi pun lama-kelamaan berubah. Hal ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman tertentu. "Makan berwarna seperti kopi, fanta, jeruk, bisa memengaruhi email," ujar dokter Eki.


(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER