Wanita Bergusi Hitam yang Kena Kanker Kulit Langka di Mulut

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2015 16:10 WIB
Perempuan berusia 60 tahun asal Korea Selatan itu tidak sadar bahwa kanker langka sedang menggerogoti tubuhnya.
Kanker kulit di rongga mulut yang langka (Dok. The New England Journal of Medicine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pukulan yang mendarat di mulut membuat seorang perempuan harus dilarikan ke rumah sakit. Dokter melakukan pemeriksaan sinar-X gigi untuk melihat ada tidaknya kerusakan tulang. Namun, mereka malah terkejut ketika menemukan adanya penyakit langka, yaitu kanker kulit di dalam mulut.

Perempuan berusia 60 tahun asal Korea Selatan itu tidak sadar bahwa kanker langka sedang menggerogoti tubuhnya. Gusinya menghitam selama dua bulan terakhir, meskipun ia tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.

Dokter mendiagnosisnya menderita melanoma maligna oral — kanker kulit di mulut — menurut laporan kasus yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Melanoma maligna primer jarang terjadi terjadi di rongga mulut,” tulis para dokter dalam laporan kasus, seperti dilansir dari laman Medical Daily. “Sayangnya, diagnosis mungkin tertunda karena melanoma maligna oral sering tanpa gejala dan rasa sakit pada tahap awal.”

Melanoma maligna oral adalah penyakit langka. Melanoma jenis ini diyakini muncul karena melanosit — sel penghasil pigmen tubuh — yang hadir di daerah mukosa tubuh, termasuk sinus, hidung, dan rongga mulut, menurut Mayo Clinic.

Kemampuan mereka untuk berkembang menjadi sel-sel kanker dapat menyebabkan melanoma ganas.

Kanker kulit langka ini tidak berhubungan atau terpengaruh oleh paparan ultraviolet, tidak seperti kebanyakan kasus kanker kulit. Ini juga tidak memiliki hubungan yang jelas dengan peristiwa kimia, termal, atau fisik, seperti merokok, konsumsi alkohol, atau kebersihan mulut yang buruk.

Pigmentasi oral pada perempuan umumnya terjadi pada pasien dengan melanoma maligna oral. Pasien sering melihat perubahan warna — mulai dari cokelat muda sampai biru-hitam, merah, atau ungu — berkembang selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun sebelum menerima diagnosis.

Melanoma maligna oral sering tidak terdeteksi sampai masuk ke tahap akhir. Prognosis yang buruk membuat kelangsungan hidup lima tahun hanya di kisaran 10 sampai 25 persen. Tingkat harapan hidup rata-rata kurang dari dua tahun.

Meskipun jarang terjadi, kanker kulit merupakan penyakit tak bergejala tapi mematikan.


(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER