Yang Harus Dilakukan Ayah untuk Tingkatkan Daya Bahasa Anak

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 14:05 WIB
Kebiasaan ayah yang menolak terlibat banyak melakukan 'baby talk' atau 'bicara bayi' dengan anak-anak mereka, selama ini adalah hal yang tepat.
'Baby talk' yang merupakan irama penarik perhatian bayi sudah lama dianggap penting untuk ikatan antara orang tua dan anak. (Getty Images/ LiudmylaSupynska)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para ayah dikritik karena kejauhan emosional dan gagal memiliki ikatan dengan bayinya.

Namun, penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan Acoustical Society of America mengungkap, kebiasaan ayah yang menolak terlibat banyak melakukan 'baby talk' atau 'bicara bayi' dengan anak-anak mereka, selama ini adalah hal yang tepat.

Penelitian ilmiah baru menemukan, bersikap santai dengan tidak melakukan 'baby talk', ayah sebetulnya bisa membantu perkembangan bahasa bayi mereka. Bicara bayi atau yang disebut sebagai bahasa ibu, adalah karakter bicara dengan nada tinggi, tempo ucapan yang naik dan turun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping fakta, betapa pun konyolnya suara tersebut di telinga orang dewasa, 'baby talk' yang merupakan irama penarik perhatian bayi sudah lama dianggap penting untuk ikatan antara orang tua dan anak, karena komunikasi tersebut terdengar sangat menarik bagi bayi dan anak-anak.

Penelitian sebelumnya juga menemukan, bahasa ibu dapat mendorong perkembangan bahasa dengan membantu bayi mengidentifikasi suara, suku kata, dan akhirnya kata-kata dan kalimat. Argumen serupa  bahkan dipakai untuk membela kata 'eh-oh', bahasa mengoceh Teletubbies, dari kritikan.

Andy Devenport, kreator Teletubbies, yang memiliki gelar sarjana dalam bidang bahasa, berargumen bahwa dengan mendorong anak-anak untuk bersenang-senang dengan suara, program anak-anak tersebut bisa membantu perkembangan verbal mereka.

Namun, tampaknya tidak semua ayah tertarik melakukan 'baby talk' seperti halnya ibu. Bisa jadi karena  laki-laki takut terdengar konyol.

Penelitian pertama yang meneliti interaksi lisan ayah dengan bayinya pada situasi nyata menemukan, kurangnya seorang ayah bicara dengan anak mereka daripada ibu, mungkin bukan sebuah hal buruk.

Setelah meneliti orang tua di Amerika Serikat dan anak-anak mereka dengan alat perekam, peneliti di Universitas Negeri Washington menemukan, kendati perempuan terlibat dalam bahasa ibu, lelaki cenderung menempelkan intonasi suara sama, yang biasa mereka gunakan ketika berbicara dengan orang dewasa, kepada bayi.

Namun, Mark Vandam, profesor dalam Speech and Hearing Sciences pemimpin penelitian mengatakan, “Ini bukan hal yang buruk sama sekali. Ini bukan kegagalan ayah.”

Bahasa ibu membantu hubungan yang lebih intim dengan anak, sementara seorang ayah membantu memberikan jembatan ke dunia luar dan bahasa dewasa dengan cara berbicara bahasa orang dewasa, katanya.

“Orang tua melengkapi pembelajaran bahasa anak-anak mereka,” kata Profesor Vandam. “Kami berpikir, mungkin ayah melakukan hal-hal yang kondusif untuk pembelajaran anak tetapi dengan cara yang berbeda.”

Kendati ayah jarang menggunakan bahasa klasik 'baby talk', mereka masih memodifikasi bahasa mereka dengan cara lain. Yakni dengan memakai kosakata yang berbeda saat berbicara kepada anak, dan mengubah volume atau waktu bicara.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER