Hubungan Waktu Lahir Bayi dengan Psikologis dan Kematian

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 09:08 WIB
Tak hanya sekadar penunjuk waktu, ternyata jam lahir bisa menjadi rujukan masa depan sang anak.
Pada 2003, sebuah studi di Swedia menemukan bahwa bayi yang lahir di malam hari lebih rapuh. (Thinkstock/Mikhail Tchkheidze)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) di bawah Badan Statistik Kesehatan Amerika Serikat menunjukkan bahwa kini bayi di negara tersebut lebih banyak yang lahir pada jam sarapan, yaitu sekitar pukul 08.00 hingga siang hari.

Tak hanya sekadar penunjuk waktu, ternyata jam lahir bisa menjadi rujukan masa depan sang anak.

"Apakah di siang hari bolong atau tengah malam gelap akan menjadi menarik untuk diteliti. Apa artinya? Apakah jika lebih banyak bayi lahir pada pukul 08.00, mereka akan menjadi orang yang suka bangun pagi?" ujar salah satu peneliti CDC yang menghimpun data kelahiran dari 2013, TJ Matthews, seperti dikutip TODAY Health.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam astrologi, waktu lahir mengindikasikan masa depan seorang anak dalam hal cinta, kebahagiaan, dan uang.

Jika dikaji dari sisi sains, penelitian CDC ini bisa menjadi kabar gembira saat dikaitkan dengan penelitian sebelumnya.

Para peneliti dari Stanford University memerhatikan proses kelahiran lebih dari 3,3 juta bayi antara 1992 dan 1999 di California. Sekitar 12-16 persen dari mereka yang lahir pada malam hari meninggal dunia pada hari ke-28.

Pada 2003, sebuah studi di Swedia menemukan bahwa bayi yang lahir di malam hari lebih rapuh. Hal ini ditengarai disebabkan karena bayi lahir saat pergantian piket malam karyawan rumah sakit terjadi. Sebuah studi lain di Jerman menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena staf medis kelelahan.

Dewasa ini, lebih banyak bayi lahir pada siang hari. Menurut kepala bidang persalinan di Rumah Sakit Mount Sinai Beth Israel di New York, Michael R. Berman, hal ini berkorelasi dengan jadwal operasi caesar yang biasanya dilakukan siang hari.

Penelitian ini, kata Berman, dapat membantu pihak rumah sakit untuk mengatur jadwal kerja karyawan.

Namun, pernyataan tersebut ditanggapi miring oleh ahli ginekoligi dari Pusat Medis Carolina, Astrid Jain. Menurutnya, jadwal kerja siang hari memang lebih padat, tapi waktu kelahiran tidak dapat diprediksi.

"Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda akan melahirkan. Kami hampir tertawa saat kami merencanakan hari kami karena Anda tahu bagian indah dari melahirkan adalah tidak ada rencana," katanya.

Sementara para dokter berdebat masalah jadwal kerja karyawan, orang tua justru membahas efek psikologis dari waktu lahir buah hati mereka.

"Saya punya satu anak lahir pada malam hari dan satu lagi pada siang hari. Anak saya yang lahir pada malam hari lebih riang dan terbuka ketimbang yang lahir di siang hari. Selain itu, kepribadian mereka mirip dengan ayah mereka. Hampir persis," ujar seorang blogger, Miranda Gargasz.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER