Tunda Potong Tali Pusat Saat Lahir Buat Anak Lebih Terampil

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 14:10 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar menunggu menjepit tali pusat, setidaknya selama satu menit setelah lahir.
Menunggu beberapa menit menjepit tali pusat bayi setelah persalinan dapat membuat motorik dan keterampilan sosial anak lebih baik di masa kanak-kanak. (Getty Images/ Cameron Whitman/thinkstockphotos.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menunggu beberapa menit untuk menjepit tali pusat bayi setelah persalinan dapat membuat motorik dan keterampilan sosial anak lebih baik di masa kanak-kanak, terutama untuk anak laki-laki, berdasarkan studi terbaru, seperti dilansir laman Reuters.

Menunda untuk menjepit tali pusat dilaporkan bermanfaat bagi bayi, karena dapat meningkatkan zat besi di dalam darah mereka selama beberapa bulan pertama kehidupan, kata para peneliti yang menulis hasil temuan mereka dalam jurnal JAMA Pediatrics, 26 Mei.

“Ada cukup banyak perkembangan otak usai kelahiran,” kata ketua penelitian Ola Andersson dari Universitas Uppsala di Swedia. “Zat besi dibutuhkan untuk proses tersebut,” ucapnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk studi terbaru ini, para peneliti menindaklanjuti sekitar 263 anak yang lahir di Swedia dengan jangka waktu penuh sekitar empat tahun sebelumnya.

Sebagai bayi yang baru lahir, anak-anak tersebut telah menjadi bagian dari penelitian yang lebih besar. Sebanyak total 382 bayi secara acak mengikat plasenta lebih awal, dalam waktu sepuluh detik setelah kelahiran, atau menunda menjepit plasenta, setidaknya tiga menit setelah lahir.

Empat tahun kemudian, anak-anak memiliki kecerdasan yang sama, terlepas dari waktu dijepitnya tali pusar mereka. Namun, ada beberapa perbedaan penting.

“Ketika bertemu seorang anak, Anda tidak akan melihat atau menyadari adanya perbedaan,” kata Andersson. Namun, kita bisa melihat perbedaan dalam fungsi motorik halus, lanjutnya.

Seorang psikolog menilai anak-anak tersebut dengan tes IQ, kemampuan motorik, dan perilaku. Para orang tua melaporkan perkembangan anak dalam komunikasi, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.

Secara keseluruhan, skor perkembangan otak dan perilaku adalah sama untuk kedua kelompok anak, juga tidak ada perbedaan dalam skor IQ keseluruhan.

Namun, lebih banyak anak dengan klem tali pusat tertunda memiliki pegangan pensil dewasa serta tes keterampilan motorik dan keterampilan yang lebih baik pada beberapa domain sosial, dibandingkan dengan anak-anak yang menjepit tali pusat di awal.

Penelitian ini dibagi berdasarkan jenis kelamin. Para peneliti hanya menemukan perbedaan nyata pada anak laki-laki, bukan pada anak perempuan.

Kekurangan zat besi lebih umum terjadi di antara bayi laki-laki daripada perempuan, kata Andersson.

“Perempuan menyimpan zat besi yang lebih tinggi ketika mereka lahir,” katanya.

Menunda penjepitan tali pusar selama tiga menit, memungkinkan tambahan 3,5 ons darah untuk ditransfusikan ke bayi. Ini setara dengan setengah galon darah untuk orang dewasa, kata Andersson menjelaskan.

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar menunggu menjepit tali pusat, setidaknya selama satu menit setelah lahir, atau sampai denyutan yang terlihat berhenti.

Dokter kandungan dan ginekolog di American College mendukung penundaan penjepitan tali pusat untuk bayi prematur. Namun, mereka menambahkan, bukti terhadap manfaat jangka panjang bayi dinilai tidak cukup.

Sekitar enam puluh tahun yang lalu dokter mulai menjepit tali pusat sedini mungkin. Mereka percaya cara tersebut mengurangi risiko perdarahan pada ibu. Namun, sekarang kita tahu bahwa itu tidak terjadi, kata Heike Rabe dari Fakultas Kedokteran Universitas Brighton dan Sussex, di Inggris.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER