Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar baik datang bagi para pengidap kanker. Sebuah penelitian menemukan bahwa obat-obatan jenis statin yang biasa digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh bisa menekan hingga separuh risiko kematian karena kanker.
Sebelumnya beberapa penelitian membuktikan statin bisa menekan angka kejadian stroke dan serangan jantung pada orang tua. Seperti diberitakan oleh Telegraph, penelitian massal itu dilakukan terhadap 150 ribu orang yang mengonsumsi obat penurun kolesterol yang semakin murah harganya itu.
Para ahli kanker yang sedang mengadakan pertemuan di Chicago mengatakan mereka sangat senang dengan penemuan baru itu. Penelitian di Amerika Serikat itu menemukan bahwa untuk sebagian besar jenis kanker yang sering terjadi — seperti kanker payudara, usus besar, prostat dan ovarium — angka kematiannya 40 persen lebih rendah pada para pengguna statin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk jenis kanker yang lebih ringan, malah bisa mencapai 55 persen. Kematian akibat kanker pada mereka yang mengonsumsi obat setiap hari hanya satu dari lima orang saja.
“Sebuah penelitian malah menyebut pil statin lebih efektif dibanding kemoterapi,” kata seorang ahli. Para ahli kanker mengatakan temuan ini sangat menjanjikan karena betapa mudahnya obat ini didapatkan.
Namun, para peneliti tidak menyebutkan bahwa statin bisa mencegah kanker. Data hanya menunjukkan mengonsumsi kanker setiap hari bisa menyelamatkan banyak nyawa, dengan menekan penyebaran sel kanker.
Para dokter menyebutkan mekanisme pencegahan penyebaran sel kanker dengan statin bisa saja terjadi, meski hal itu harus diteliti lebih lanjut. Pasalnya statin memang bekerja untuk mengurangi kolesterol jahat dalam darah, yang selama ini diketahui menjadi makanan sel kanker untuk berkembang biak.
Hasil penelitian tentang konsumsi statin itu dipresentasikan di pertemuan tahunan American Society for Clinical Oncology. Penelitian itu dilakukan terhadap 146 ribu wanita berusia 50-79 tahun. Pada responden itu kematian akibat kanker lebih rendah 20 persen pada mereka yang mengonsumsi statin.
Beberapa perbedaan signifikan terlihat pada jenis-jenis kanker yang sering terjadi. Jumlah kematian 43 persen lebih rendah pada pengidap kanker usus besar. Untuk kanker payudara yang paling sering terjadi pada wanita, angka kematian turun jadi 40 persen. Penurunan terbesar terjadi pada kanker tulang. Risiko kematian turun hingga 55 persen jika pengidap mengonsumsi statin juga.
“Tentu saja kami sangat senang dengan hasil temuan ini,” kata Dr Ange Wang dari Stanford University School of Medicine, yang memimpin penelitian ini. Meski penelitian ini dibuat berdasarkan penelitian Women’s Health Initiative Observational Study, peneliti yakin hal yang sama juga bisa terjadi pada kelompok pria.
Memang penelitian ini tak membuktikan penyebab dan efek dari konsumsi statin, tapi para ahli mengatakan ada hubungan yang sangat kuat antara statin dan angka kematian akibat kanker yang bisa diteliti lebih lanjut.
Penelitian lain yang tak terkait dengan penelitian Dr. Wang — yang dilakukan di Rutgers Cancer Institute di New Jersey, meneliti kematian dari 20 ribu pria akibat kanker prostat. Di antara mereka ada yang juga mengonsumsi obat lain selain obat kanker.
Mereka yang minum statin 40 persen lebih mungkin tidak meninggal karena penyakit kanker prostat itu. “Sangat mengejutkan melihat dampak ini. Selama ini kanker prostat memakan biaya hingga $100 ribu per bulan untuk terapi dengan efek yang kurang lebih sama. Tapi jika penanganan kanker bisa ditekan dengan biaya yang lebih murah tentu sangat bermanfaat buat masyarakat,” kata Dr Grace Lu-Yao pemimpin penelitian.
“Banyak orang yang mengonsumsi statin untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. Jika kita bisa mendemonstrasikan penggunakan statin untuk mengurangi kematian karena kanker itu akan lebih baik lagi.”
Iain Frame dari lembaga yang mengurusi kanker prostat di Inggris menyebut penemuan ini memang menarik. Namun tetap harus dilakukan penelitian lebih lanjut sebelum diterapkan secara luas.
“Adanya bukti bahwa statin mungkin memang membantu untuk melindungi dari kanker prostat yang agresif, tapi bukan untuk pencegahan semua jenis kanker prostat,” katanya.
(utw/utw)