JOKOWI MANTU

Selvi-Gibran Pisah Sementara untuk Dipertemukan dalam Panggih

Christina Andhika Setyanti, Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 09:58 WIB
Usai melakukan prosesi ijab kabul, kedua pengantin Selvi-Gibran ini kembali harus dipisahkan. Namun pemisahan keduanya ini hanyalah sementara.
Gibran dan Selvi menjalani prosesi panggih (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Solo, CNN Indonesia -- Usai melakukan prosesi ijab kabul dan tukar cincin, kedua pengantin Selvi-Gibran ini kembali harus dipisahkan. Namun pemisahan keduanya ini hanyalah sementara.

Prosesi pemisahan keduanya ini termasuk dalam prosesi panggih. Keduanya dipisahkan sementara dan akan kembali dipertemukan kembali di pelaminan. Saat ini pengantin perempuan, Selvi Ananda yang tampak cantik dengan kebaya putih dan berbalut kain batik sudah kembali melakukan prosesi panggih bersama suaminya. Panggih berarti bertemu, artinya kedua mempelai kembali dipertemukan.

Keduanya berjalan dari arah berlawanan dan bertemu di tengah gedung. Mereka kembali dipertemukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di prosesi ini Selvi melakukan prosesi pembersihan kaki suaminya setelah menginjak telur. Selvi yang tengah berjongkok pun dibantu berdiri sebagai tanda suami-istri akan saling bantu membantu.

Prosesi selanjutnya yang dilakukan adalah sinduran. Kedua mempelai dibalut kain lebar  berwarna merah dengan tepi berwarna putih yang dibuat dengan proses jumputan. Di belakangnya, ibu mempelai perempuan merangkul keduanya. Dengan ditemani orang tua yang ada di belakangnya, kedua mempelai berjalan ke pelaminan. Setelah itu, keduanya duduk di pelaminan.

Prosesi berikutnya adalah kacar kucur, yaitu pemberian beras dan kunyit dari mempelai pria ke wanita, yang bermakna tanggung jawab suami untuk memberi nafkah kepada istri. Sesuai adat dalam kacar kucur mempelai lelaki akan menuangkan beras dan kunyit itu yang diterima mempelai wanita dengan sehelai kain. Setelah semua simbol rezeki ini habis, mempelai wanita akan mengikatnya dengan kuat, sebagai simbol wanita yang harus bisa menjaga hasil nafkah yang dicari suaminya.

Buntalan beras dan kunyit itu biasanya akan diserahkan mempelai wanita kepada ibu mempelai wanita dengan ucapan permohonan untuk menitipkan apa yang dipercayakan sang suaminya kepada mempelai wanita.

(chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER