Perceraian Bisa Menyehatkan Pelakunya Dalam Jangka Panjang

Utami Widowati | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2015 17:03 WIB
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada kalanya perceraian juga membuat pelakunya tetap sehat dalam jangka panjang
Ilustrasi perceraian. (Thinkstock/Jeffrey Hamilton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menganggap perceraian akan membuat pelakunya pasti sakit-sakitan ternyata tak sepernuhnya benar. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada kalanya perceraian juga membuat pelakunya tetap sehat dalam jangka panjang. Sama seperti mereka yang berada dalam pernikahan yang stabil.
 
Seperti diberitakan Guardian, penelitian oleh institute pendidikan University College London, London School of Economics dan London School of Hygiene and Tropical Medicine itu dipimpin oleh Dr. George Ploubidis.

Ploubidis dan timnya mengatakan sangat terkejut dengan hasil penelitian itu. Karena penelitian lain sebelumnya menunjukkan bahwa kegagalan pernikahan bisa berdampak negatif pada kesehatan pelaku perceraian.

“Saya pikir hasil yang kami dapatkan sangat menarik. Kami awalnya menduga bahwa saat kita menjalani transisi dalam hidup, kondisi kesehatan kita akan menurun. Tapi ternyata transiis seperti misalnya perceraian dan perpisahan tidak punya efek jangka panjang.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar dari pelaku perceraian yang diteliti ternyata kembali ‘pulih’ dan menjalin hubungan baru lagi. “Bagi mereka yang mengalami perceraian dan perpisahan, tampaknya begitu mereka menjalin hubungan baru lagi kesehatan mereka juga tak terlalu lama menderita,” Ploubisis menjelaskan.

Relate sebuah lembaga lain menyatakan penelitian tim Ploubidis ini membutuhkan lebih banyak penelitian lain untuk menghubungkan antara riset dan kesehatan. “Ini adalah studi yang menarik yang membantu menunjukkan bagaimana kehidupan setelah perceraian,” kata Ruth Sutherland, pimpinan eksekutif Relate.

“Dibanding sekadar fokus hanya pada status hubungan, kita kini juga tahu bahwa kualitas hubungan juga menjadi faktor penting. Sebagai contoh, penelitian sebelumnya menuyimpulkan bahwa para individu dengan kualitas hubungan asmara yang buruk punya kondisi kesehatan lebih buruk dibanding mereka yang hidup lebih bahagia. Mereka yang kehidupan pernikahannya tidak bahagia, punya risiko lebih besar untuk punya memiliki masalah kesehatan dibanding orang yang bercerai.”

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER