Alasan Laki-laki Perlu Ada di Dunia Secara Ilmiah

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2015 10:42 WIB
Para ilmuwan di Inggris kini sudah mendapatkan penjelasan, mengapa laki-laki atau jantan diperlukan untuk proses yang dikenal dengan 'seleksi seksual'.
Seleksi seksual, di mana jantan bersaing agar dipilih oleh betina untuk reproduksi, memperbaiki 'kolam' gen dan meningkatkan kesehatan populasi. (GettyImages/ Thinkstock/AbimelecOlan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi banyak spesies, hanya sperma yang jadi kontribusi laki-laki atau jantan dalam reproduksi. Para ahli biologi sudah lama bingung, mengapa seleksi evolusi, yang dikenal dengan efisiensi kejamnya, memungkinkan mereka tetap ada.

Para ilmuwan di Inggris kini sudah mendapatkan penjelasan. Laki-laki atau jantan diperlukan untuk proses yang dikenal dengan 'seleksi seksual', yang membantu spesies menangkal penyakit dan menghindari kepunahan.

Sistem di mana semua keturunan diproduksi tanpa jenis kelamin, seperti halnya pada semua populasi aseksual perempuan, akan jauh lebih efisien mereproduksi keturunan dalam jumlah besar, kata para ilmuwan, dikutip dari laman Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature pada Senin (18/5), mereka menemukan bahwa seleksi seksual, di mana jantan bersaing agar dipilih oleh betina untuk reproduksi, memperbaiki 'kolam' gen dan meningkatkan kesehatan populasi. Ini menjelaskan mengapa jantan atau laki-laki penting.

Tidak adanya pilihan, ketika jenis kelamin tidak ada, atau tidak perlu bersaing untuk itu, meninggalkan populasi dengan genetik lebih lemah, membuat mereka lebih rentan terhadap kepunahan.

“Persaingan antara laki-laki untuk reproduksi memberikan manfaat yang sangat penting, karena meningkatkan kesehatan genetik populasi,” kata Matt Gage, profesor yang memimpin penelitian di Universitas East Anglia, Inggris.

“Seleksi seksual mencapai hal ini dengan bertindak sebagai filter untuk menghilangkan mutasi genetik berbahaya, membantu populasi berkembang, dan menghindari kepunahan dalam jangka panjang.”

Hampir semua spesies multisel bereproduksi menggunakan kelamin, namun keberadaannya tidak mudah untuk dijelaskan secara biologis, kata Gage, karena seks memiliki kelemahan besar, termasuk hanya setengah dari keturunannya, anak-anak perempuan, yang akan menghasilkan keturunan sendiri.

“Mengapa setiap spesies melakukan semua upaya tersebut untuk anak laki-laki?” katanya.

Di dalam penelitian mereka, tim Gage mengembangkan kumbang tepung Tribolium lebih dari sepuluh tahun dalam kondisi laboratorium terkontrol.

Kekuatan seleksi seksual berkisar dari persaingan ketat, di mana 90 jantan bersaing hanya untuk sepuluh betina, sampai dengan ketidakhadiran lengkap seleksi seksual, dengan pasangan monogami, di mana betina tidak mempunyai pilihan dan laki-laki tidak bisa berkompetisi.

Setelah tujuh tahun bereproduksi, yang mewakili sekitar 50 generasi, para ilmuwan menemukan, populasi dengan seleksi seksual yang kuat, memiliki kesesuaian dan ketahanan lebih besar terhadap kepunahan dalam menghadapi perkawinan sedarah.

Namun, populasi dengan seleksi seksual lemah atau bahkan tidak ada, menunjukkan penurunan kesehatan yang lebih cepat ketika melakukan perkawinan sedarah, semua populasi akan punah pada generasi ke sepuluh.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER