Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru. Namun, penelitian terbaru menguak fakta bahwa rokok juga merupakan faktor penyebab 48 persen kematian akibat 12 jenis kanker.
"Merokok terus menyebabkan banyak kematian akibat beberapa kanker meskipun selama setengah abad telah terjadi penurunan prevalensi," kata penulis penelitian dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari laman
Medical Daily.
Seperti dilansir
TIME, para peneliti dari JAMA Internal Medicine menganalisis data pada 2011 dari wawancara yang dilakukan oleh Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara 345.962 kematian terkait kanker, 167.805 dikaitkan dengan merokok. Sebagian besar kematian ini disebabkan kanker paru-paru, kanker bronkus, dan kanker trakea (yang menyumbang 125.799 kematian) dan kanker laring (yang menyumbang 2.856 kematian).
Setengah dari semua kematian terkait dengan kanker rongga mulut, kerongkongan, dan kandung kemih juga berkaitan dengan rokok. Meskipun prevalensi merokok menurun dari 23,2 persen pada tahun 2000 menjadi 18,1 persen pada tahun 2012, risiko seseorang mengalami kematian akibat kanker yang berhubungan dengan merokok dapat meningkatkan dari waktu ke waktu.
Menurut American Cancer Society, kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian kanker di Amerika Serikat pada pria dan wanita, tapi itu juga dianggap sebagai kematian kanker yang paling dapat dicegah di dunia.
Penggunaan tembakau dikaitkan dengan sekitar satu dari setiap lima kematian, atau 480.000 kematian prematur setiap tahun.
Selain kanker paru-paru, penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko untuk kanker bibir, hidung dan sinus, laring, faring, kerongkongan, lambung, pankreas, ginjal, kandung kemih, rahim, leher rahim, usus besar atau rektum, ovarium, dan leukemia myeloid akut.
Para peneliti mengatakan bahwa kelaziman merokok sudah berkurang selama beberapa dekade terakhir. Namun, masih banyak yang harus dilakukan.
Beberapa tindak lanjut masih harus dilakukan, seperti melanjutkan proses pengurangan kematian akibat kanker dan penyakit serius lainnya. Semua upaya membutuhkan kontrol tembakau yang lebih komprehensif, termasuk dukungan penghentian penggunaan bahan tersebut.
(mer)