Kisah Seorang Ibu yang Hanya Tidur Satu Jam Selama Enam Tahun

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2015 07:59 WIB
Kesulitan tidur Blaire dimulai setelah kelahiran anak pertamanya. Kecemasannya menjadi orang tua membuatnya terjaga di malam hari.
Selama enam tahun Blaire Leahy (31) melewati malam-malamnya tanpa tidur. (Getty images/ Thinsktock/KatarzynaBialasiewicz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama enam tahun Blaire Leahy (31) melewati malam-malamnya tanpa tidur. Ibu dua anak ini hanya bisa tidur tidak lebih dari satu jam setiap malam.

Kesulitan tidur Blaire dimulai setelah kelahiran anak pertamanya. Kecemasannya menjadi orang tua membuatnya terjaga di malam hari.

Putrinya Orla-Rita, yang kini sudah berusia lima tahun, menderita kolik, tangisan berlebihan pada bayi sehat, dan membuat sang ibu tak bisa tidur. Ketika putri keduanya, yang sekarang berusia empat tahun lahir, pola ini berlanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blaire mencoba tidur siang, tapi dia justru merasa seperti zombie. Setelah lima bulan bekerja dengan kecemasan dan depresi, dia putuskan untuk mengundurkan diri.

Selama empat tahun, dia coba mengonsumsi obat tidur agar bisa mendapatkan pola istirahat normal. Namun, usaha tersebut gagal.

Sekarang, Blaire mengaku, dirinya telah sembuh berkat hipnoterapi. Kini dia bisa menikmati tidur malam nyenyak pertamanya sejak lebih dari enam tahun hanya bisa tidur satu sampai dua jam saja.

Blaire berkata, “Ini adalah penyiksaan. Selama hampir enam  tahun, saya berjalan seperti zombie.”

“Ada saat-saat di mana saya tidak ingat bisa tidur sama sekali. Yang paling saya ingat adalah menyelinap kucing-kucingan untuk tidur siang di sana-sini.”

“Paling banyak saya hanya mendapatkan total tidur satu jam per hari.”

Setelah kelahiran Orla-Rita, Blaire mengalami Post Traumatic Stress Disoder (PTSD). Kondisi ini membuatnya mengalami insomnia penuh. Bahkan setelah anak kedua, Loen-Keegan, lahir, masalah tidur terus bertahan.

Diperparah fakta kedua anaknya memiliki kolik yang parah. Kondisi di mana bayi menangis secara berlebihan meskipun kelihatannya dia sehat.

Salah satu anak akan menangis dari jam 7 sampai 11, dan yang lain akan mulai dari jam 12.00 sampai 04.00. “Tidak ada istirahat,” kata Blaire.

Untungnya dia mendapat dukungan dari keluarga dan teman-teman. Temannya menyarankan untuk mencoba hipnoterapi. Dia menghubungi hipnoterapis David Kilmurry. Terapi yang digunakan Kilmurry adalah terapi perilaku kognitif (CBT) dan neurologis linguistic programming (NLP).

Hanya setelah satu kali sesi selama dua jam pada awal Juni dia bisa tidur kembali sepanjang malam.

"Malam itu, segera setelah saya meletakkan kepala di bantal, saya pingsan,” katanya

CBT diakui oleh National Institute of Clinical Excellece (NICE) di Inggris sebagai intervensi layak untuk membantu masalah tidur penderita insomnia.

(win/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER