Anak dari Ibu yang Bekerja Berpeluang Besar Jadi Bos

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2015 08:03 WIB
Ibu bekerja adalah panutan bagi anak-anaknya. Anak menyerap berbagai pelajaran dari ibu mereka yang bekerja.
anak-anak dari ibu bekerja cenderung melepas peran tradisional, yaitu laki-laki sebagai pencari nafkah dan perempuan sebagai ibu rumah tangga. (Getty images/ Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para ibu bekerja banyak yang merasa bersalah karena meninggalkan anak mereka untuk diasuh oleh orang lain. Padahal seharusnya para ibu yang bekerja tidak perlu merasa tertekan. Anak mereka baik-baik saja, bahkan lebih baik dari yang mereka bayangkan.

Dilansir dari CNN,  perempuan-perempuan dari ibu yang bekerja tumbuh menjadi lebih sukses di tempat kerja dibandingkan rekan-rekan mereka. Mereka berpenghasilan lebih besar dan lebih mungkin untuk menjadi bos. Laporan ini berdasarkan penelitian di Harvard Business School.

Anak perempuan dari ibu bekerja mendapat keuntungan keuangan besar yang nyata. Sementara, anak laki-laki dari ibu bekerja lebih mungkin berkontribusi besar dalam mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di seluruh negara, anak-anak dari ibu bekerja cenderung melepas peran tradisional, yaitu laki-laki sebagai pencari nafkah dan perempuan sebagai ibu rumah tangga.

Berdasarkan penelitian terbaru oleh Kathleen McGinn, profesor dari Universitas Harvard, anak di bawah 14 tahun dengan ibu bekerja, baik paruh waktu maupun penuh waktu, akan tumbuh memegang pandangan gender yang lebih egaliter sebagai orang dewasa.

Di Amerika Serikat, perempuan dari ibu yang bekerja mendapatkan penghasilan 23 persen lebih tinggi dari anak-anak perempuan dari ibu yang tinggal di rumah, menurut penelitian McGinn.

Di seluruh negara, perempuan dewasa yang tumbuh dengan ibu bekerja tak hanya memiliki peluang kerja lebih besar, tapi juga lebih mungkin memegang posisi pengawas, daripada perempuan yang tumbuh dengan ibu tinggal di rumah.

McGinn dan rekan-rekannya mempelajari 50 ribu orang dari 24 negara. Mereka menggunakan data dua survei, yaitu International Social Survey Programme, satu pada tahun 2002 dan satu pada tahun 2012, serta survei lokal. Dia menemukan hasil yang sangat konsisten.

Ibu bekerja adalah panutan bagi anak-anaknya. Anak menyerap berbagai pelajaran dari ibu mereka yang bekerja. Hasil temuan bahkan sama setelah peneliti memasukkan perbedaan budaya di berbagai negara.

(win/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER