Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki rumah kuno peninggalan abad ke-13 di Desa Gangi, Italia, bisa jadi salah satu impian pelancong dunia. Kini, mereka dapat mewujudkan impiannya. Para penduduk menawarkan rumah-rumah di desa tersebut secara cuma-cuma.
Namun, menurut TIME, ada satu syarat yang harus dipenuhi. Calon pembeli harus memugar total rumah tersebut dalam jangka waktu beberapa tahun.
Tantangannya adalah bangunan di desa tersebut sudah lama ditelantarkan dan mengalami kerusakan parah. Perlu dana besar untuk memperbaiki rumah tersebut hingga layak huni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga tersebut dianggap sebanding untuk para pencinta sejarah. Desa ini memang memiliki sejarah yang panjang.
Dimulai pada medio 1890-an, Gangi mengalami migrasi besar-besaran. Sebagian besar populasinya hijrah ke Amerika Serikat atau Argentina.
Pada dekade 1950-an, desa ini memiliki 16 ribu penduduk. Namun, kini populasi di desa tersebut terpangkas hampir lima puluh persen.
Alhasil, banyak rumah teronggok tak terurus. Sebagian besar rumah tersebut memiliki struktur tradisional dengan kandang hewan di bagian bawah dan ruang keluarga di lantai atas.
Sejarah tersebut telah memikat banyak pihak, mulai dari Palermo hingga Abu Dhabi. Daftar tunggu pembeli pun kian panjang.
Salah satu perusahaan yang berbasis di Florence memantek dua rumah gratis dan membeli tujuh lainnya. Mereka berencana menggabungkan rumah-rumah tersebut untuk membuat satu hotel dengan karakter historis.
Upaya ini terus digencarkan agar desa tersebut tetap hidup. "Kami ingin anak kami tetap tinggal di sini dan tidak pergi," ujar Wali Kota Gangi, Giuseppe Ferrarello.
(mer)