Kisah Tama, Kucing Lucu yang Jadi Kepala Stasiun di Jepang

Jakarta, CNN Indonesia -- Tama, seekor kucing terkenal di stasiun Jepang, meninggal pada Senin (22/6) di sebuah rumah sakit hewan setempat. Kucing betina belang tiga tersebut meninggal akibat gagal jantung akut.

Usianya 16 tahun, atau sekitar 80 tahun untuk usia kucing. Popularitas kucing belang tiga ini melesat setelah Tama diangkat sebagai kepala stasiun di Stasiun Kishi pada 2007. Stasiun ini melayani transportasi kereta api di kawasan pedesaan Kinokowa, Distrik Wakayama, Jepang.

Kepribadian Tama yang riang membuat semua pengunjung di Stasiun Kishi jatuh cinta padanya. Apalagi melihat penampilannya mengenakan topi kepala stasiun kereta api. Namun, prestasi terbesar Tama selama masa jabatannya adalah menyelamatkan stasiun kereta dari kehancuran finansial.

Dilansir dari CNN, kehadiran Tama di stasiun itu berhasil menarik pengunjung juga penggemar hewan dari seluruh dunia. Akibatnya, jalur kereta Kishi tetap dapat memberikan layanannya untuk warga setempat.

Pilihan Redaksi Petualangan Penyaji Anggur dalam Penerbangan Profesional Oasis 45 Juta Jenis Bunga di Tengah Gurun Singapura, Destinasi Wisata Muslim Terbaik di Dunia

Harian Japan Times memberitakan, Gubernur Wakayama Yoshinobu Nisaka memberikan penghormatannya kepada Tama.

“Tama adalah superstar pariwisata yang sangat populer di dalam dan di luar Jepang. Dia berkontribusi besar mempromosikan pariwisata di distrik kami. Saya dipenuhi kesedihan mendalam dan rasa hormat,” kata Nisaka.

Kepala Kereta Api Listrik Wakayama, Mitsunobu Kojima, mengatakan, dia mengunjungi Tama satu hari sebelum kematiannya. Kucing betina itu berdiri dan mengeluarkan bunyi meong yang kuat, katanya.

Upacara pemakaman untuk Tama akan diadakan pada Minggu 28 Juni mendatang di Stasiun Kishi.

Tama mendapat perhatian media massa setelah dilantik sebagai kepala stasiun pada 5 Januari 2007. Pelantikan Tama, bersamaan dengan diangkatnya dua staf Tama, kucing betina bernama Chibi dan induk Tama, Miiko, sebagai asisten.

Ketiga kucing itu adalah peliharaan pemilik kios Koyama, di stasiun tempat mereka dijadikan pemikat orang naik kereta api. Ketiga ekor kucing itu berhak atas pekerjaan seumur hidup. Tama dan dua ekor asistennya juga mendapat gaji tahunan dari perusahaan kereta api, yaitu jatah makanan kucing selama satu tahun.

(win/mer)