Gaun-gaun Cantik yang Terbuat dari Koran Bekas dan Lakban

Masyaril Ahmad | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 10:58 WIB
Foto-foto kenangan tahunan saat SMA mungkin akan sedikit berbeda ketika memakai gaun-gaun unik yang terbuat dari koran bekas.
Gaun dari Koran (Dok. Akun Instagram @marciandchristy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Foto-foto kenangan tahunan saat SMA mungkin akan sedikit berbeda ketika memakai gaun-gaun unik yang terbuat dari koran bekas. Berterima kasihlah untuk ide luar biasa yang dihasilkan oleh duo ibu dan anak asal Indiana, Amerika.

Marci Ralph dan putrinya, Christy Maiquez, dari Camby, Indiana, sedang memutar otak bagaimana caranya membuat studio fotografi yang mereka punya menjadi terkenal. Saat itulah Ralph kemudian ingat akan ide yang pernah dipikirkannya sejak lama.

"Saya pernah melihat sebuah acara TV di Chicago, sebuah acara amal fashion show yang menggunakan bahan material tidak biasa dan saya kemudian berpikir, 'Oh, my gosh, saya harus melakukan itu,’,” kata Ralph (51) kepada ABC News. "Saya memang selalu ingin membuat sebuah gaun yang terbuat dari koran."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ralph dan Maiquez (33), mempunyai sebuah studio fotografi bernama Marci & Christy, sebuah studio yang hanya memotret foto tahunan siswa SMA, sebuah tradisi terkenal di Midwest.

Duo ibu anak ini kemudian merekrut dua model senior, merekalah yang membantu menyebarkan berita tentang keberadaan studio kepada teman-temannya, dan sekaligus menjadi model untuk pemotretan.

Ralph dan Maiquez mengerjakan gaun tanpa menggunakan pola konstruksi baju. Mereka hanya mengandalkan inspirasi dari laman Pinterest. Proses dalam membuat gaun-gaun itu pun tak terlepas dari berbagai masalah, seperti masalah yang mereka alami ketika kesulitan saat mengumpulkan koran.

"Kami pikir kami bisa membeli koran di manapun, jadi kami tidak terlalu merencanakannya," kata Ralph. "Ketika kami pergi ke toko terdekat dan ternyata mereka hanya punya satu buah koran. Untungnya salah satu orang tua dari model kami menyimpan beberapa koran, jadi mereka menyelamatkan kami."

Ralph memperkirakan telah menggunakan sekitar 50 surat kabar untuk menyelesaikan gaun-gaunnya yang terbuat hanya dari kertas koran dan lakban.

"Kami membuat gaun untuk gadis dan tidak ada ritsleting atau apapun," katanya. "Kami memulainya dengan menempelkan lakban pada korset koran dan ketika Christi melakukan make up dan rambut, saya membuat pancung gaunnya dari bawah."

"Perlu kurang dari dua jam per gaun untuk membentuk konstruksi gaun," kata Ralph.

Proses ini terganggu oleh masalah lain: banjir hampir setinggi 2 inci melanda studio sehingga memaksa mereka membawa semua gaun-gaunnya dan melarikan ke lantai atas.

"Banjir terjadi saat kami hampir menyelesaikannya," kata Ralph hampir menyerah. "Tapi kami kemudian membawa semua gaun ke lantai atas dan melanjutkannya."

"Kami bilang, ‘Inilah yang ingin kami lakukan jadi kami harus menyelesaikannya,’,” kenangnya.

Foto-foto hasil kerja mereka seolah seperti berbicara sendiri, menampilkan detail-detail gaun secara rinci, menjadi seperti gaun runaway yang siap untuk dipakai dengan dihiasi rambut yang sedikit dramatis dan make-up yang cocok.

"Kami semua sangat terkejut dengan hasil akhirnya meskipun dikerjakan dalam waktu yang cukup singkat," kata Ralph. “Lebih istimewa lagi ide-ide itu dikeluarkan dengan cepat."

Kedua model yang memakai gaun koran, Sarah Reynolds dan Anna Jennings, mengunggah foto-foto hasil transformasi mereka ke media sosial Snapchat dan Instagram, kata Ralph.

Ralph sangat senang dengan hasil postingan foto mereka di Instagram dan Facebook. Berkat media sosial itu pulalah kemudian stasiun ABC WRTV di Indianapoli datang satu hari kemudian dan merekam keseluruhan cerita tentang gaun-gaun unik itu.

"Proyek kami berhasil," kata Ralph, tujuan mereka ingin meningkatkan visibilitas studio terwujud.

Ralph dan putrinya mengaku telah menghabiskan waktu yang sangat menyenangkan dan sedih karena ini berakhir, tapi mereka berharap akan terus mengejutkan para pelanggan dengan sesuatu yang lebih kreatif.

"Membuat gaun-gaun itu seperti menghabiskan makan malam saat Thanksgiving," katanya. "Saya dulu adalah mantan guru seni di sekolah, jadi saya mempunyai buku catatan yang penuh dengan ide."


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER