Jakarta, CNN Indonesia -- Angka kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang meningkat cukup tinggi. Berdasar data dari Fujita Kanko, perusahaan industri pariwisata dan perhotelan yang berpusat di Tokyo mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang di tahun lalu mencapai 150 ribu orang.
Sedangkan di tahun 2015, wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang diperkirakan meningkat 20 persennya. Kondisi ini membuat hotel-hotel di Jepang, khususnya di Tokyo sudah sangat penuh.
Hampir semua kelas hotel di Jepang sudah penuh wisatawan, termasuk hotel kelas menengah sampai kelas paling mewah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bicara soal kelas hotel yang paling diminati wisatawan Indonesia, mana yang paling banyak diburu? Mungkin Anda berpikir kalau saat berwisata, hotel yang banyak dicari adalah hotel backpaker atau hotel budget.
Kenyataannya, hal ini tak selalu benar. Diakui Naruki Naruki Teranishi, Jakarta Representative Fujita Kanko kepada CNN Indonesia, ada pergeseran gaya wisata wisatawan Indonesia saat berkunjung ke Jepang.
"Sekarang ini wisatawan Indonesia yang ke Jepang sudah tidak pikirkan lagi soal kelas hotel. Mereka tidak lagi pilih hotel berdasar harga," kata Naruki di Intercontinental Mid Plaza Hotel, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Diakui tak lagi cenderung melihat harga hotel, dikatakan Naruki, wisatawan Indonesia lebih mengutamakan lokasi hotelnya.
"Mereka cuma lihat lokasi hotel, ada tidak di lokasi yang mereka ingin datangi."
Perubahan gaya pemilihan hotel ini, disebabkan karena banyak wisatawan Indonesia yang bukan pertama kalinya ke Jepang. Meskipun baru pertama kali ke Jepang, ada banyak wisatawan yang berani nekat berpetualang di negeri asing untuk mengunjungi lokasi wisata yang diidamkannya.
"Kalau dulu masih banyak wisatawan yang ikut paket tur ke Jepang, jadi mereka tidak bisa pilih hotel sendiri sudah paketan," ucapnya.
"Akan tetapi belakangan ini, bukan cuma wisatawan Indonesia, sering pergi ke Jepang dan tidak ikut tur dan mereka pergi ke tempat-tempat yang memang ingin mereka kunjungi karena saat tur tidak didatangi. Jadi fokusnya ketika mereka datang lagi, mau ke lokasi itu dan pilih hotelnya yang dekat-dekat di tempat wisata tersebut."
(chs/mer)