Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah mendapat tekanan publik karena menampilkan manekin yang dianggap terlalu kurus, retail fesyen internasional Topshop akhirnya tunduk pada tekanan masyarakat.
Kemarahan publik tersebut muncul setelah salah satu konsumen menulis keluhannya di Facebook. “Saya akan senang jika Anda dapat menyesuaikan manekin kurus konyol tersebut di toko Bristol Cribbs Causeway,” ujar Laura Kate Berry dalam sebuah surat panjangnya di situs jejaring sosial, seperti dilansir dari laman NY Daily.
“Hari ini saya menyerukan kepada Topshop karena kurang memerhatikan kesadaran tubuh generasi muda.” Pesan yang ditulis pada Rabu tersebut setidaknya mengumpulkan 4000 'likes' dan dibagikan sekitar 500 kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, retail fesyen yang bermarkas di London, Inggris tersebut mencoba membela diri dengan mengatakan, manekin dibuat berdasarkan ukuran standar Amerika yaitu 6.
Selanjutnya, Topshop mengatakan, manekin terbuat dari fiberglass sehinga pakaian dapat dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah, tidak dimaksudkan untuk menjadi representasi tubuh perempuan rata-rata.
Setelah berkilah banyak hal, pada akhirnya toko meminta maaf dan mereka tidak akan memesan jenis manekin seperti itu lagi.
Perlu diketahui, kasus ini bukan pertama kalinya yang membuat reputasi retail fesyen yang telah berdiri semenjak 1964 tersebut ambrol.
Oktober tahun lalu, konsumen lain membagikan foto yang membandingkan ukuran kaki temannya 4/6 dengan batang kaki manekin yang sangat tipis menakutkan.
Foto tersebut mengundang kemarahan dari media sosial. Foto tersebut lalu mendapat sekitar 10 ribu retweet atas foto tersebut.
Industri mode tampaknya mulai menjaga permintaan pelanggan untuk menampilkan tubuh yang lebih nyata.
Model-model berukuran tubuh besar saat ini telah menghiasi halaman-halaman depan majalah, seperti People, Sports Illustrated, dan Women's Running selama beberapa tahun terakhir.
(win/mer)