Jakarta, CNN Indonesia -- The Oxbow Brewery di Newcastle, Maine, Amerika Serikat, menyuguhkan minuman baru dengan menggabungkan dua rasa favorit di musim panas: bir dan lobster. Bir unik yang diberi nama ‘Saison dell’Aragosta’ dibuat dengan memasak lobster hidup di dalam bir yang belum difermentasi.
'Aragosta' adalah bahasa Italia untuk menyebut lobster atau udang karang. Nama itu dipilih untuk menghormati Giovanni Campari, brewmaster (ahli racik bir) di salah satu pabrik bir terbaik Italia, Birrificio del Ducato.
Menurut Tim Adams, salah satu pemilik Oxbow, Giovanni berjalan-jalan ke Maine musim panas lalu untuk bekerja sama dengan dia. Duo ini awalnya ingin menyeduh ‘bir Jerman esoteris yang rendah alkohol dan menggunakan gandum bersama dengan barley.’
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka ingin profil tart dan rasa asam, garam memainkan peran penting. Tapi malam sebelum mereka mulai membuat minuman baru, mereka makan lobster gulung untuk makan malam. Dari situlah inspirasi bermula.
"Giovanni menoleh padaku dan berkata, 'Kita harus menaruh beberapa lobster di bir yang kita seduh,’” kata Adams, dilansir dari laman Boston.com. "Saya sedikit terkejut dan ragu-ragu, tapi saya tidak bisa mengatakan tidak padanya. Dia melakukan perjalanan sepanjang jalan dari Parma ke Maine."
Meskipun Oxbow tidak pernah menggunakan bahan-bahan yang tidak konvensional sebelumnya, Adams setuju dengan ide Giovanni. Mereka memutuskan untuk menggunakan krustasea untuk profil rasa asin, dan menambahkan beberapa garam laut Maine untuk menambahkan efek.
"Kami mendapat lobster dari lobster pound dan menempatkan mereka hidup-hidup ke dalam kantong jala, dan menggantungkan tas itu ke ketel boiling wort - istilah untuk bir sebelum difermentasi," ujar Adams menjelaskan. "Kami memasak 12 lobster sampai mereka matang, dan kemudian menarik mereka keluar dan kami makan lobster itu.”
“Saya dibesarkan di Maine," katanya menambahkan. "Dan saya makan banyak lobster. Tapi ini adalah lobster terbaik yang pernah saya makan dalam hidup saya."
Untuk batch kedua, Adams dan Giovanni hanya menggunakan cangkang lobster. Adams menggambarkan rasa bir tersebut dengan ‘keseimbangan antara manisnya lobster, ketajaman asam, dan salinitas garam.’
Sekitar 3.000 botol bir lobster saat ini tersedia di tempat pembuatan bir di Newcastle, di toko Portland mereka, dan di beberapa bar dan restoran di Maine.
(mer)