Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai Korea Utara, Air Koryo, kembali dinobatkan sebagai penerbangan terburuk untuk keempat kalinya secara berturut-turut.
Merujuk pada data yang dihimpun oleh konsultan penerbangan basis Inggris, Skytrax, ada beberapa faktor penyebab Air Koryo menempati posisi terakhir, yaitu efisiensi pesawat, pelayanan pelanggan, dan kualitas makanan dalam penerbangan.
Lebih jauh, Air Koryo merupakan satu-satunya maskapai di dunia yang hanya disematkan satu dari lima bintang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir The Independent, maskapai yang terbang ke 14 bandar udara di enam negara ini pernah dipenalti akibat usia pesawat, kebanyakan berasal dari era 1960-an.
Air Koryo ternyata tidak pernah membeli unit baru selama dua dekade meskipun pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un, sudah menginstruksikan perubahan citra maskapai. Harus mengendalikan pesawat tua, banyak pilot dipaksa terbang tanpa asistensi digital.
Bagi penumpang, pengalaman terbang Air Koryo terasa sangat kuno. Barang bagasi masih ditimbang dengan tangan. Ketika masuk pesawat, hiburan yang tersedia hanyalah film-film propaganda mengenai kehidupan dan pencapaian para pemimpin Korut.
Akibat kelemahan penerbangannya, Air Koryo dilarang memasuki kawasan udara Uni Eropa pada 2006. Empat tahun kemudian, aturan dicabut. Namun, hanya armada modern TU-204 yang dapat beroperasi di Eropa.
Performa buruk Air Koryo sangat berbanding terbalik dengan maskapai beberapa negara tetangganya. ANA All Nippon Airways milik Jepang, Asiana Airlines dari Korea Utara, Garuda Indonesia, dan Singapore Airlines menempati posisi teratas dalam daftar maskapai terbaik versi Skytrax.
(utw/utw)