Jakarta, CNN Indonesia -- Daftar orang tewas akibat gelaran pacu banteng di Spanyol kian panjang ketika seorang pria meninggal dunia ditanduk di bagian jantungnya.
Seperti dilansir The Independent, pria berusia 66 tahun tersebut ikut serta dalam festival di Segovia, sebuah provinsi di barat daya Madrid. Ia dikejar banteng, ditanduk, dan terseret hingga beberapa meter.
Rekaman insiden tersebut ditayangkan dalam salah satu situs berita Spanyol. Tak ayal, kontroversi festival pacu banteng ini semakin merebak. Pasalnya, ini merupakan kali ke-12 nyawa seseorang melayang akibat festival pada 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu di Lerin, sebuah cuplikan video dari penonton menunjukkan momen banteng muda menyeruduk perut warga berusia 29 tahun. Pria tersebut dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Pada Juli, seorang turis Perancis tewas dalam perhelatan pacu banteng di Alicante. Berita kematian tersebut tersiar ketika festival pacu banteng paling terkenal Spanyol, San Fermin di Pamplona, baru saja rampung.
Sementara itu, seorang matador tenar di Spanyol, Francisco Rivera Ordóñez, dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi sangat serius akibat ditanduk banteng dalam sebuah kontes di Huesca.
Asosiasi ternak banteng, UCTL, pun menyatakan bahwa angka kematian akibat ajang tersebut pada tahun ini saja sudah 0,1 persen dari keseluruhan peserta mencapai jutaan orang.
Dewasa ini, perlakuan terhadap banteng di festival tradisional Spanyol memang berubah. Salah satunya adalah tradisi bous a la mar di Desa Denia di mana banteng dikejar hingga laut.
Banyak pejabat sayap kiri di Spanyol mulai menarik subsidi untuk festival yang melibatkan banteng. Mereka pun tengah mengadakan referendum mengenai kelanjutan festival tersebut.
(mer)