Jakarta, CNN Indonesia -- Kini begitu banyak kontes-kontes bakat yang diadakan di stasiun televisi, tak terkecuali kontes mencari fotografer andal. Setelah sukses dengan
Photo Face-Off season 1, kontes fotografi se-Asia ini kembali digelar untuk
season 2. Jika pada musim pertamanya hanya ada satu kontestan dari Indonesia, di musim kedua ini
Photo Face-Off kedatangan 3 kontestan dari Tanah Air. Mereka adalah Adhitiya Wibhawa, Made Yudistira, dan Kennardi Sebastian.
Berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, ketiga jagoan fotografi ini akan bertarung satu sama lain memperebutkan posisi jadi wakil Indonesia di ajang final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Adhitiya Wibhawa, ajang
Photo Face-Off Asia bukan satu-satunya kompetisi yang pernah ia ikuti. Bisa dibilang Adhit, begitu ia disapa, hobi mengikuti kompetisi. Bahkan ia menjuluki dirinya fotografer lomba.
Adhit mengaku tidak punya spesifikasi khusus dalam bidang fotografi. Ia merasa harus bisa menguasai semua bidang agar bisa mengikuti setiap perlombaan.
"Semua tema foto, saya harus bisa. Apapun itu harus bisa," katanya saat berbincang dengan CNN Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (7/9). Ia tak mau membatasi diri untuk kemampuannya di bidang fotogafi.
Sebenarnya belum lama Adhit belajar fotografi, sekitar tahun 2008. Tapi, dua tahun setelahnya ia langsung berani mengikuti kontes. Tak tanggung-tanggung, di kontes pertamanya ia langsung menyabet dua kategori juara.
"Tahun 2010 akhir di JFW (Jakarta Fashion Week) saya menang dua kategori, yaitu
fashion show dan foto untuk sebuah merek mobil. Sejak itu lah titik balik saya," ujar laki-laki yang berusia 33 tahun itu.
Sementara Adhit baru menekuni fotografi sekitar 7 tahun, Made Yudistira sudah lebih lama menekuni dunia fotografi. Ia mengaku sudah 10 tahun bergelut di dunia fotografi.
"Saya memulai fotografi setelah pindah dari Malang ke Bali. Di Bali banyak hal yang membuat saya merasa tertarik untuk mengabadikannya," ujar Made yang juga berumur 33 tahun.
Laki-laki yang berprofesi sebagai
programmer itu mengaku memiliki spesialisasi fotografi lansekap. Melalui fotografi, Made juga belajar banyak tentang alam dan menghargainya.
Foto-foto yang dihasilkan Made biasanya ia jual. Baginya, fotografi juga merupakan bisnis.
"Saya bikin stok foto lalu dijual. Siapa saja yang tertarik dengan foto saya bisa menghubungi saya. Saya
join sama teman bikin stok foto khusus tentang Bali," kata Made.
Berbeda dengan Adhit dan Made, satu kontestan lagi bernama Kennardi Sebastian, bisa dibilang pendatang baru dalam dunia fotografi. Ken yang baru berusia 16 tahun mengaku sudah menyukai fotografi sejak umur sepuluh tahun. Tapi ia baru menekuninya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
"Papa yang menginspirasi saya. Waktu itu saya pernah memotret di Universal Studio, terus papa bilang, 'Ken kamu jadi fotografer saja'. Saat itu saya tertarik dan lama-lama saya suka fotografi," ujar Kenn kepada CNN Indonesia.
Photo Face-Off Asia juga merupakan kontes pertama yang diikutinya. Bahkan, di ajang itu ia termasuk salah satu kontestan termuda.
Bersaing dengan ahli foto yang lebih senior, ternyata tak membuat Ken segan. Ia mengaku begitu menikmati apa yang ia lakukan di kontes tersebut. Ia tidak memikirkan menang atau kalah. Baginya, ini waktunya ia untuk belajar.
"Saya selalu
have fun saja. Semuanya susah tapi di sini saya jalani saja. Saya selalu berusaha keras," kata siswa kelas 2 SMA itu.
Ia pun mengaku tak masalah jika diremehkan oleh kontestan lainnya karena masih terlalu muda dan amatir. Ken mengaku, dia malah senang jika diremehkan oleh kontestan lainnya.
"Itu yang saya mau, diremehkan. Karena nanti saya akan buktikan kepada mereka kalau anggapannya tidak benar. Saya akan membalikkan keadaan," ujarnya.
Kendati berkompetisi memperebutkan satu kursi untuk berlaga di final mewakili Indonesia, Adhit, Made, dan Ken punya hubungan yang baik. Bahkan mereka mengaku sudah dekat satu sama lainnya.
"Biasanya kita
happy saja saat kompetisi. Sekarang malah jadi teman baik," kata Made.
Berbeda dari sebelumnyaJika Anda pernah menyaksikan
Photo Face-Off sebelumnya, pada musim keduanya kontes fotografi ini menjanjikan suguhan yang berbeda. Kontes akan dikemas lebih menarik, menyenangkan, dan tentunya lebih kompetitif karena ada lebih dari satu kontestan dari enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Justin Mott, seorang fotografer profesional yang terlibat dalam acara ini mengatakan pada musim keduanya
Photo Face-Off akan lebih seru. Ia mengaku lebih tertantang di musim kedua ini.
"Tetap menyenangkan tapi juga lebih kompetitif," ujar Justin saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (7/9).
Ia juga mengatakan akan ada lebih banyak tantangan dan aspek-aspek fotografi yang berbeda pada musim ini. Pada musim ini ada juga kontestan perempuan yang tidak ada sebelumnya.
Seperti biasa, akan ada tiga tantangan dalam kontes ini yang meliputi kecepatan, tema, dan kondisi ekstrem. Semua didesain untuk mengasah keterampilan, pengetahuan, dan kreativitas kontestan.
(win/win)