Serunya Arung Jeram Sembari Menikmati Keindahan Alam Ubud

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 14:22 WIB
Berlokasi tidak jauh dari pusat desa Ubud, Bali Adventure Tours memiliki rute rafting terpanjang yang ada di pulau Dewata.
Pemandangan sepanjang alur arung jeram di Sungai Ayung, Ubud, Bali. (CNN indonesia/Endro Priherdityo)
Bali, CNN Indonesia -- Kegiatan rafting atau arung jeram tampaknya cukup menakutkan bagi yang belum pernah mencoba, apalagi yang tidak dapat berenang. Namun kegiatan rafting di Sungai Ayung, Bali, ini rasanya terlalu sayang untuk tidak dijajal.

Berlokasi tidak jauh dari pusat desa Ubud, Bali Adventure Tours memiliki rute rafting terpanjang yang ada di pulau Dewata. Rute sepanjang sembilan kilometer tersebut juga merupakan rute rafting tertua yang telah ada sejak 1989.

Dengan fasilitas modern dan memadai, kegiatan adrenalin ini dijamin aman untuk usia lima hingga 65 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titik awal persiapan berada di kantor pusat yang terletak di Jalan Raya Kedawatan, Ubud. Peserta rafting akan diberikan loker beserta kunci elektrik yang berbeda antar loker. Setelah berganti pakaian yang siap basah, peserta akan dikelompokkan dan kemudian diantar menuju titik keberangkatan berkilo-kilometer di utara.

Setelah memasuki desa dengan kiri-kanan jalan berupa pemandangan sawah yang hijau nan terjaga, tibalah di tempat keberangkatan rafting yang ada di bagian hulu Sungai Ayung. Mata air Sungai Ayung sendiri berasal dari Gunung Batur dan Danau Kintamani.

Di titik keberangkatan, penumpang akan diberikan satu set kelengkapan arung jeram berupa dayung, pelampung, serta helm. Tak lupa prosedur administrasi asuransi keselamatan pun dilaksanakan. Bersama pemandu, peserta ditemani menuruni kurang lebih 600 anak tangga menuju tepi sungai.

Sepanjang penurunan anak tangga yang sudah rapih dan dilengkapi dengan pegangan tersebut, pemandangan alami hutan Sungai Ayung dengan setia menemani langkah demi langkah.

Berhati-hatilah dalam menuruni anak tangga ini. Selain kondisi yang lembap, menuruni ratusan anak tangga cukup membuat kondisi kaki gemetaran ataupun pandangan menjadi kurang waspada. Ada baiknya melakukan rehat sejenak ataupun pemanasan otot kaki dan tangan sebelum menuruni tangga.

Begitu tiba di tepi sungai, pemandu yang bertugas menemani di atas perahu karet akan sigap sedia membantu mempersiapkan penumpang mengarungi deru jeram Sungai Ayung. Meski tampak tenang, ada baiknya mempersiapkan mental sebaik mungkin, dan tak lupa menitipkan barang elektronik rentan air kepada pemandu untuk disimpan dalam tas anti air.

Mengawali dayungan bagi para pemula mungkin sedikit membuat kikuk. Beratnya daya dorong melawan arus air sungai cukup membuat pangkal lengan menjadi pegal. Namun pemandu yang sudah tahunan mengarungi arus sungai, dan juga memiliki sertifikat internasional, cukup membuat beban penumpang yang malas mendayung menjadi ringan.

Sepanjang perjalanan, beragam jenis jeram akan ditemui, mulai dari yang ringan hingga yang menuntut kerja sama dan kepatuhan komando dari pemandu. Salah-salah, perahu akan terbalik karena tersangkut ataupun ulah ceroboh penumpang.

Tapi pemandu rasanya sudah sangat terlatih untuk mewaspadai hal tersebut, bahkan kadang mereka membuat banyak candaan yang melemaskan saraf yang tegang karena adrenalin. Para pemandu pun cukup interaktif dan sangat ramah, sama seperti teman sendiri.

Tapi, jangan heran bila ketika tengah asyik mendayung akan disiram percikan air, baik oleh kelompok rafting lain, ataupun pemandu yang usil. Bermain air di tengah sungai memang selalu mengasyikkan, lupa akan umur dan bahkan bule pun ketagihan bermain basah-basahan.

Tak lengkap rasanya mengarungi arung jeram tanpa menikmati pemandangan sekitar. Sungai Ayung yang berada di kawasan Ubud ini dikelilingi oleh tebing-tebing yang masih ditutupi hutan yang cukup rimbun. Bila beruntung, para pengunjung akan menemukan kawanan monyet yang memang tinggal di kawasan ini.

Tebing yang ada di sepanjang sungai pun dihiasi berbagai air terjun kecil ataupun akar-akar pohon yang seperti membentuk sebuah lukisan abstrak yang membuat suasana seperti dalam film menerobos hutan Amazon.

Yang menarik adalah, terdapat dinding batu di pinggir sungai yang berukir relief seperti pada candi. Panjang relief ini sendiri cukup panjang, dapat mencapai puluhan meter.

Pemandangan sepanjang alur arung jeram di Sungai Ayung, Ubud, Bali. (CNN indonesia/Endro Priherdityo)


"Ukiran ini dibuat sudah bertahun-tahun yang lalu, sengaja diukir menceritakan kisah Ramayana," kata Mandra, pemandu rafting kepada CNN Indonesia. Meski ternyata buatan dan tak terlalu lama, namun lumut yang menempel menjadikan relief ini serasa peninggalan abad sebelum Masehi.

Kejutan belum berhenti sampai di situ. Sungai Ayung, yang menjadi rumah bagi beberapa adventure tour ini, memiliki air terjun cukup besar yang unik, batu-batu penyusunnya tampak seperti granit hitam kotak yang tersusun-susun.

Para peserta rafting, yang kebanyakan adalah turis asing, tak ingin menyianyiakan kesempatan untuk 'mandi' di bawah seru air terjun yang cukup deras. Di lokasi yang juga menjadi tempat istirahat ini, pengunjung dapat berfoto ria mengabadikan momen ataupun ingin pamer di sosial media. 

Pemandangan sepanjang alur arung jeram di Sungai Ayung, Ubud, Bali. (CNN indonesia/Endro Priherdityo)


Selain merasakan keindahan alam dan petualangan mengarungi arus Sungai Ayung, peserta dayung juga akan menyaksikan penambangan pasir hitam yang dilakukan secara tradisional pada beberapa tempat di sungai ini. Pasir vulkanik yang berasal dari Gunung Batur ini menjadi bahan untuk pembuatan bangunan ataupun pura.

Kecantikan Sungai Ayung membuat dua jam perjalanan dari dasar ngarai tak akan terasa. Tanpa disadari, peserta sudah tiba di pos terakhir. Meski sudah tak akan lagi berbasah-basahan, tapi petualangan belumlah usai.

Untuk mencapai lokasi tempat menyimpan barang dan keluar dari ngarai Sungai Ayung, peserta harus mendaki kurang lebih 300 anak tangga menuju jalan yang ada di atas ngarai. Bila yang tak terbiasa dan lelah akibat rafting, tak perlu terburu-buru. Istirahat sejenak agar paha tak terasa sakit pasca berpetualang.

"Kami memilih Sungai Ayung lantaran selain pemandangan Ubud yang indah dan alami, sungai ini yang termasuk kategori aman untuk pemula di arung jeram," kata Arifin Tirta Wijata, Director Sales & Marketing Bali Adventure Tours. "Selain itu, jadwal rafting pun akan disesuaikan dengan kondisi alam dari sungai, mulai dari debit air hingga cuaca, demi keselamatan penumpang."

Seusai rafting, para penumpang dapat mengambil dokumentasi yang diambil oleh fotografer yang bersembunyi di antara semak sepanjang rute sungai. Setidaknya setelah berpegal ria dan teriak sepuas hati lantaran menghadapi 'boom' arung jeram, bibir dapat tersenyum melihat ekspresi wajah Anda sendiri saat mengarungi jeram-jeram yang menguji adrenalin.


(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER