Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika semua restoran berlomba-lomba untuk menghadirkan konsep yang unik, lucu, menggemaskan bahkan futuristik, sebuah kafe di Manila pilih hal yang berbeda. Kafe bernama Puzzle cafe ini lebih pilih konsep yang ramah pada pengidap autisme.
Kafe ini milik Ysabella Canoy. Dia adalah seorang yang memiliki gelar pendidikan untuk orang berkebutuhan khusus. Dia dan keluarganya mendirikan kafe ini untuk membantu adiknya, Jose dan orang lain yang memiliki kebutuhan khusus untuk bekerja di lingkungan yang ramah terhadap mereka. Kafe ini juga dibangun dengan tujuan untuk menghilangkan stigma serta stereotipe tentang autisme.
Mengutip berbagai sumber, kafe ini memiliki sembilan pelayan yang kesemuanya mengidap autisme. Mereka memakai sebuah tag bertuliskan "I'm A-Ok" yang dijepit di celemeknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin pelanggan datang ke sini untuk merasakan pengalaman spesifik berada di antara orang yang memiliki kebutuhan khusus. Untuk melihat bahwa mereka bisa melakukan banyak hal dibanding stereotipe yang dialamatkan kepada mereka, bahwa mereka harusnya hanya berada di rumah, mereka seharusnya mengikuti banyak terapi, bahwa mereka seharusnya tak ada di depan umum. Ini stigma yang ingin kami hilangkan," kata Ysabella Canoy.
Pelayan-pelayan yang memiliki kebutuhan khusus ini membantu menyiapkan dan menghidangkan makanan kepada para tamu.
"Saya senang karena saya bisa bekerja," kata Ramon Domondon, seorang pelayan yang mengidap autisme.
Canoy mengatakan, bahwa kafenya juga diatur sedemikian rupa untuk orang berkebutuhan khusus. Semua ini dilakukannya karena dia sadar bahwa atmosfer yang santai akan membantu mereka untuk meningkatkan interaksi sosial. Hal ini diklaim sangat penting untuk pengidap autisme.
Kehadiran kafe yang sudah dibuka sejak tahun 2014 ini ternyata mendapat banyak dukungan dari masyarakat dan sekolah berkebutuhan khusus.
"Ini sangat bagus. Ini adalah sebuah cara yang bagus untuk mereka menghabiskan waktunya dan jadi produktif dibandingkan hanya melihat anak-anak ini duduk di rumah menonton televisi, dan berdiam diri. Tapi mereka di sini, melakukan hal yang berharga dengan waktu mereka. Ini sangat mengharukan bagi saya, seorang ibu dengan anak berkebutuhan khusus," kata Georgina Go, seorang pelanggan dan ibu dari anak autisme.
(chs/utw)