Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak mitos menyebutkan bahwa bercinta bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Namun sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan hal ini hanyalah mitos semata.
Mengutip Independent, peneliti menganalisa serangan jantung yang terjadi pada sejumlah orang selama 10 tahun. Mereka juga memeriksa aktvitas seksual mereka.
Mereka menemukan, kedua hal tersebut tidaklah saling berkaitan. Bahkan para peneliti menyarankan bahwa pengidap sakit jantung tak perlu khawatir saat ingin berhubungan seksual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian dilakukan kepada 536 pasien yang mengikuti program rehabilitasi penyakit jantung - yang dikenal sebagai
myocardinal infarction - tentang aktivitas seksual yang mereka alami sebelum dan sesudah serangan jantung.
Hasilnya, hanya 0,7 persen orang yang ternyata melakukan aktivitas seksual satu jam sebelum mereka kena serangan jantung.
Sedangkan 1,5 persen lainnya berhubungan seksual antara 3-5 jam sebelum merasakan serangan jantung. Ini artinya, serangan jantung tak langsung diakibatkan oleh aktivitas seksual.
Peneliti yang dilakukan di Ulm University di Jerman ini percaya bahwa tidak mungkin aktivitas seksual adalah pemicu relevan dari serangan jantung.
Meski demikian mereka menyarankan bahwa masing-masing individu juga harus sadar dengan kesehatannya masing-masing. Karena usia dan tingkat kesehatan seseorang juga sangat berpengaruh.
(chs/utw)