Obat Peningkat Libido Perempuan Disetujui 'BPOM' Amerika

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 16:44 WIB
Saat ini, obat peningkat libido perempuan sudah disetujui oleh FDA untuk diproduksi. Persetujuan ini dilakukan pada Selasa (18/8).
Flibanserin, obat penguat libido perempuan (Reuters/Sprout Pharmaceuticals)
Jakarta, CNN Indonesia --

Obat peningkat gairah seksual biasanya ditujukan untuk pria. Beberapa orang pun mempertanyakan tentang perlunya obat serupa untuk perempuan.

Pro kontra kemudian muncul. Beberapa waktu lalu, pasangan suami-istri Chris dan Katherine Campbell memperjuangkan produksi obat peningkat libido untuk perempuan.

Saat ini, obat peningkat libido perempuan Flibanserin sudah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat -- semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia -- untuk diproduksi. Persetujuan tersebut dilakukan pada Selasa (18/8).

Obat Flibanserin dipasarkan dengan nama dagang Addyi dan diciptakan oleh Sprout Pharmaceuticals.

Sebelumnya, Flibanserin sempat ditolak dua kali oleh FDA. Sebabnya, obat ini diklaim memiliki efek samping yang mengganggu dan tidak ada manfaat yang cukup kuat.

Flibanserin dikenal juga sebagai Viagra perempuan atau pink viagra. Namun sebenarnya, Flibanserin bekerja dengan cara yang sangat berbeda dengan Viagra. Flibanserin menargetkan otak dan bukan organ genital, dan dimaksudkan untuk mengobati gangguan hasrat seksual hipoaktif (HSDD).

HSDD adalah tidak adanya kegigihan pikiran seksual, fantasi, ketanggapan dan kesediaan untuk terlibat dalam aktivitas seksual.

Mengutip Cosmopolitan, Addyi alias Viagra perempuan alias Flibanserin ini dijelaskan oleh Sprout Phrmaceuticals sebagai berikut:

"Sehari sekali, pil non-hormonal ini digunakan untuk mengatasi gangguan hipoaktif hasrat seksual (HSDD) pada perempuan premenopause. Ini adalah bentuk yang paling umum dari disfungsi seksual perempuan dan sudah memengaruhi 1-10 perempuan di Amerika.

Addyi adalah obat yang pertama disetujui FDA untuk mengatasi kondisi ini. Flibanserin sudah dicoba terhadap lebih dari 11.000 perempuan.

Untuk perempuan premenopause dengan HSDD, Addyi telah menunjukkan peningkatan hasrat untuk aktivitas seksual, mengurangi tekanan dari hilangnya hasrat seksual dan meningkatkan jumlah aktivitas seksual yang memuaskan.

FDA memang telah menyetujui Flibanserin, namun bukan berarti tanpa pembatasan keamanan yang ketat. Addyi memberikan peringatan tentang bahaya penggunaannya bersama dengan alkohol serta obat-obatan lain yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur.

Menurut Sprout Pharmacheutical, Addyi akan tersedia di pasar secepatnya, sekitar tanggal 17 Oktober.

[Gambas:Video CNN]

(chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER