'Test Pack' untuk Ebola Sudah Ditemukan

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 16:11 WIB
Seorang gadis berhasil menemukan alat untuk mendeteksi penyakit ebola yang bisa didapatkan dengan harga murah.
Pemeriksaan ebola di bandara. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah 'test pack', alat untuk menguji penyakit yang telah merenggut ribuan nyawa di Arika Barat, Ebola, telah ditemukan di Amerika Serikat.

Menariknya, alat pendeteksi Ebola itu tidak ditemukan oleh perusahaan kesehatan terkemuka, melainkan seorang wanita muda.

Wanita itu, Olivia Hallisey, masih mengenyam pendidikan di sekolah Greenwich High School di Connecticut, Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Hallisey mengajukan proyeknya yang bernama Ebola Assay Card, yang dapat mendeteksi adanya vius Ebola dengan cepat serta tidak memerlukan proses pendinginan.

Dengan proyeknya itu, ia berhasil mendapatkan beberapa penghargaan tertinggi dan beasiswa bernilai US$50 ribu atau sebesar Rp731 juta pada saat menghadiri Google Science Fair 2015.

"Alat pendeteksi ini seperti halnya alat pendeteksi kehamilan, namun untuk ebola," kata Hallisey sambil mendeskripsikan proyeknya.

"Harapannya adalah melihat proyek ini digunakan untuk membantu orang lain," dia menambahkan.

Gadis tersebut, yang bermimpi ingin menjadi dokter suatu hari nanti, mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk menghentikan masalah kesehatan global, setelah melihat angka kematian yang disebabkan virus mematikan itu.

Dia sungguh kecewa dengan metode alat pendeteksi ebola sebelumnya yang tergolong mahal, padahal intervensi dini dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup mereka yang terinfeksi.

Maka dari itu, Hallisey mengeluarkan sebuah alat pendeteksi yang jauh lebih murah dan cukup mudah digunakan.

Cara kerja dari proyek alat pendeteksi Hallisey cukup mudah, tinggal meneteskan air sebanyak 30 milimeter kemudian akan terlihat hasilnya.

Dilansir dari laman Tech Times, alat pendeteksi ini akan menunjukkan hasilnya setelah setengah jam, dan hanya dijual sebesar US$25 atau sekitar  Rp368 ribu.

Lebih lanjut, ia berharap bahwa akan ada wanita muda lainnya yang terinspirasi untuk mengikuti renjananya.

Ia mengatakan, dengan memenangkan kontes dari Google itu, hal tersebut dapat membuatnya mengembangkan Ebola Assay Card sebagai alat uji diagnostik lainnya, yang dapat membantu orang banyak dan berpotensi mengubah masa depan.

(utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER